Sementara itu pengacara baru Bharada E, Ronny Talapessy mengungkapkan alasan kliennya menembak Brigadir J.
Menurut Talapessy, salah satunya Bharada E masih membawa sifat pasukan Brigade Mobil (Brimob).
"Tipikal pasukan Brimob itu tidak berani pengen tahu apa urusan apa dia. Mereka tidak berani. Mereka cuma diperintah. Perintah, mereka jalankan," kata Ronny Talapessy seperti dilansir Kompas.com, Minggu (14/8/2022).
Saat Brigadir J dieksekusi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022, Bharada E menjadi aktor penting.
Ia yang melepaskan tembakan ke kepala Brigadir J hingga tewas, atas perintah Irjen Ferdy Sambo.
Ronny Talapessy mengungkapkan apa alasan Bharada E melaksanakan perintah menembak Brigadir J.
Ronny Talapessy mengatakan, pada saat sebelum menembak Brigadir J, Bharada E mengalami ketakutan luar biasa.
Saat diminta menembak Brigadir J, Bharada E sebagai pasukan hanya menuruti perintah Irjen Ferdy Sambo begitu saja, meski suasana hatinya kacau dan ketakutan.
"Sudah enggak ada plihan lain. Di bawah tekanan dan takut sama pimpinan, mana berani menolak," kata Ronny.
Maka, tegasnya, Bharada E menembak semata menjalankan perintah sesuai apa yang diperintahkan atasan kedinasannya, yakni Ferdy Sambo.
Ia juga menegaskan, Bharada E tidak mengetahui soal rencana pembunuhan Brigadir J yang dibuat oleh mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Tak ada niatan dari Bahrada E untuk melakukan pembunuhan kepada Brigadir J.