Follow Us

Bharada E Terus Ungkap Fakta Baru, Teror dan Intimidasi Mulai Mengganggu

Hery Prasetyo - Selasa, 09 Agustus 2022 | 17:14

Menurutnya, tekanan itu dilakukan banyak pihak mengenai keterlibatannya menjadi pengacara Bharada E, tujuannya supaya ia mundur sebagai pengacara Bharada E.

Sebelumnya, pengacara Bharada E adalah Andreas Nahot Silitonga.

Namun, tiba-tiba ia mengundurkan diri pada 6 Agustus 2022.

Dalam beberapa jam, Bareskrim Polri langsung menunjuk Deolipa Yumara sebagai kuasa hukum.

Mendapat tekanan agar mundur, Deolipa justru semakin bersemangt untuk terus mendampingi Bharada E.

Saat menjadi narasumber di "Sapa Indonesia Pagi" di Kompas TV, Selasa (9/8/2022), Deolipa mengatakan, "Saya punya harapan-harapan, yang pertama harapan pribadi saya, internal. Ini kan saya kemudian menjadi saksi yang mendengar cerita Bharada E. Saya adalah kuasa hukumnya."

"Jadi, tolonglah jangan ada tekanan-tekanan ke saya supaya cabut perkara atau apa, supaya cabut kuasa atau apa," ingatnya.

Deolipa dengan nada tinggi menyatakan ia bukan pengacara swasta, melainkan ditugaskan Bareskrim Polri, tapi kenapa tetap mendapat tekanan.

"Namanya berperkara kan ada juga yang suka dan engak suka. Woy, jangan begitu. Jangan begini. Gua cabut, tolong ini, ah gitu. Ya kita bernegara, nih," katanya.

Deolipa merasa teror-teror itu sudah mengganggu. Ia sudah melangkah sebagai kuasa hukum Bharada E, maka pantang mundur langkah.

"Jadi jangan diganggulah ketika sudah ada kuasa ke kami. Kami sudah bicara panjang tiba-tiba mau dihentikan, ya enggak bisa. Ini saya buka sajalah," ujarnya.

Sebelumnya, kuasa hukum Bharada E lainnya, Muhammad Boerhanuddin mengatakan, senjata Brigadir J digunakan oleh pelaku lain untuk menembak jari-jari korban.

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest