Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Betawi Berasal Dari Julukan Batavia Sebagai Kota Tahi? Begini Penjelasannya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 29 Juli 2022 | 14:34

Ia mengabdi kepada kompeni selama 1613-1623, sebelum akhirnya berbakti sebagai perwira kapal perang untuk negeri asalnya.

Namun belum diketahui apakah benar Pring berjumpa secara langsung dengan Sultan Agung atau tidak.

Baca Juga: Akhirnya, Sosok yang Ancam Brigadir J Hingga Memangis Pada Pacarnya Terbongkar, Ini Sosoknya!

Tak hanya bukti itu saja, dalam laporan yang ditulis oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen ke Dewan Hindia (3/11/1628) ia menerangkan hal yang cukup jelas.

"Pada malam hari tanggal 21 September, musuh berusaha mendekati Fort Hollandia dengan kekuatan besar,"

"Mereka membawa tangga-tangga dan alat-alat pelantak untuk memanjat kubu atau menghancurkan tembok-tembok. Mereka dilindungi oleh beberapa orang, yang terus menembaki kubu dengan memakai bedil laras panjang."

"Akan tetapi," tulis Coen,

Baca Juga: Akhirnya, Sosok yang Ancam Brigadir J Hingga Memangis Pada Pacarnya Terbongkar, Ini Sosoknya!

"sebanyak 24 orang kami yang berada di kubu itu memberikan perlawanan yang gigih, sehingga sepanjang malam itu semua musuh berhasil dipukul mundur sampai semua mesiu habis."

Litografi koleksi Nationaal Archief Nederlande, yang diduga dibuat paska tahun 1780 juga melukiskan serangan Mataram Islam ke Batavia dengan judul "Mislukte belegering op Batavia door de sultan van Mataram in 1628"—Serangan di Batavia oleh Sultan Mataram tahun 1628.

Diketahui dalam serangan tersebut Mataram setidaknya melakukannya sebanya dua kali, yakni 1628 dan 1629, sedangkan pemimpinnya tak lain adalah Tumenggung Bahureksa dan Ki Mandurareja.

Johan Neuhof (1618-1672), seorang Jerman, telah menerjemahkan sebuah buku berbahasa Belanda yang berkisah tentang kocar-kacirnya kubu VOC.

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest