Grid Video - Kopda Muslimin dikatakan menangis tersedu ketika menelepon asisten rumah tangga (ART) sebelum ditemukan meninggal dunia.
Dalam percakapan via telepon itu Kopda Muslimin mengatakan tidak mampu kembali ke rumah.
"Sudah telat kalau aku balik. Ya aku juga tahu, podo geger (ramai). Sudah Bul, aku juga sedih. Kamu jadi om yang baik buat mereka [anak-anak Muslimin] ya Bul," kata Muslimin saat Kabul memintanya untuk kembali pulang.
Kabul di sisi lain meminta supaya Kopda Muslimin pulang dan membicarakan masalah yang menimpanya secara baik-baik dengan sang istri.
Baca Juga: Jules Kounde Resmi Menjadi Rekrutan Kelima Barcelona
Tapi kenyataannya, Kopda Muslimin tetap tidak mau kembali karena merasa tidak kuat dan menyerah.
"Tidak kuat, nyerah bul [mulai terisak], aku nyerah, Bul. Bapak wes enggak iso [sudah tidak bisa] balik, Bul," ujar Muslimin.
Ditemukan Tewas
Jenazah Kopda Muslimin sudah diautopsi di RS Bhayangkara, Semarang, Jawa Tengah.
Hasilnya adalah bahwa Kopda Muslimin ternyata tewas karena keracunan.
Komandan Pomdam (Danpomdam) IV/Diponegoro Kolonel CPM Rinoso Rudi menjelaskan, dari hasil autopsi, kematian diperkirakan 6-12 jam sebelum pemeriksaan dilakukan pukul 13.30 WIB.
Maka, sesuai dengan keterangan saksi, jenazah ditemukan pukul 07.00 WIB di rumah orang tuanhya di Kendal.
Menurut Rinoso, ada tanda-tanda keracunan dari pemeriksaan dalam yang dilakukan oleh dokter autopsi.
Meski begitu, dibutuhkan pemeriksaan penunjang berupa patologi anatomi untuk tahu jenis racunnya. Tapi untuk hal ini dibutuhkan waktu 2-4 minggu.