Bak Bau Bangkai Tercium Juga, Putri Candrawathi Diduga Kuat Ikut Tembak Brigadir J? Ini Jadi Bukti!

Sabtu, 10 September 2022 | 16:26

GRIDVIDEO.ID - Sebuah dugaan mengejutkan muncul terkait keterlibatan Putri Candrawathi dalam kasus penembakan Brigadir J.

Bagaimana tidak? ada kemungkinan besar istri Ferdy Sambo tersebut ikut menembak Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

Dugaan Putri Candrawathi ikut menembak Brigadir J tersebut bermula dari sejumlah temuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik secara mengejutkan beberkan penemuan sejumlah barang bukti terkait penembakan Brigadir J.

Baca Juga: Misteri Ferdy Sambo dan Puri Candrawathi Dipertahankan Polri, Apa Itu Pro Justitia?

Bahkan Ahmad Taufan menyinggung soal terbukannya peluang besar Putri Candrawathi ikut menembak Brigadir J.

Bukan tanpa alasan, hal itu diungkap usai Komnas HAM menemukan sejumlah bukti.

Bukti-bukti dari hasil otopsi ulang sampai uji balistik membuat Komnas HAM menyimpulkan adanya dugaan peran penting Putri Candrawathi.

"Tak mungkin dari senjata yang satu. Pasti dari lebih dari satu senjata, bisa lebih dari dua senjata. Makanya saya munculkan juga ada pihak ketiga," ujar Taufan Damanik dalam acara Rosi yang ditayangkan Kompas TV pada Jumat (9/9/2022) malam.

Baca Juga: Ada Penembak Brigadir J yang Belum Diungkap, Komnas HAM Mencurigai Sosok Ini

"Kalau kita baca keterangan Kabareskrim sebagai sebuah analisis (dugaan pihak ketiga) itu sah-sah saja dia bilang. Tetapi sekali lagi saya ingin penyidik mendalami kemungkinan ada pihak ketiga," tegasnya.

Menurutnya orang ketiga yang disebut ikut menembak Brigadir J tak lain adalah sosok yang juga berada di lokasi kejadian.

Hal itu memunculkan dugaan kuat atas keterlibatan Putri Candrawathi atas penembakan Brigadir J.

"Iya (termasuk Putri menembak). Makanya saya katakan juga berkali-kali saya mungkin dibaca mungkin record-nya (CCTV) diambil. Saya katakan saya belum begitu meyakini konstruksi peristiwa yang dibuat oleh penyidik sekarang, karena masih bergantung dari keterangan demi keterangan," jelasnya.

Baca Juga: Berkas Perkara Tersangka Pembunuhan Brigadir J Dikembalikan, Ini Penjelasannya

"Kita mendorong penyidik ini untuk mendalami, jangan hanya terbatas kepada keterangan semata-mata. Mereka katakan ada bukti lain. Sebab begini, ada satu problem yang luar biasa di situ, (yakni) dihilangkannya CCTV di dalam rumah," lanjut Taufan Damanik.

Sebenarnya, Komnas HAM telah menduga adanya orang ketiga yang menjadi pelaku penembakan terhadap Brigadir J.

Hal itu telah dibeberkan oleh Komnas HAM beberapa waktu lalu.

Namun demikian, Taufan menambahkan bahwa pelaku yang menembak memang masih dalam perdebatan.

Baca Juga: Polisi Takut Membuka Hasil Lie Detector Dari Putri Candrawathi Dan Sosok Berinisial S? Ini Alasannya!

Karena bukti yang ada hanya diperoleh dari keterangan para pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Saya kira nanti (uji balistik) senjata (dan pembuktian) macam-macam bisa membuktikan siapa sesungguhnya yang menembak, satu orang, dua orang atau mungkin bisa saja lebih dari dua orang," ujar Taufan saat ditemui di kantor Komnas HAM, Senin (29/8/2022).

Selain itu Taufan kini lebih menyoroti terkait pengungkapan peristiwa penembakan terhadap Brigadir J dengan seterbuka mungkin.

Bahkan kini Komnas HAM bakal fokus pada proses pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J sesuai fakta yang sudah dikumpulkan.

"Saya kira tugas penyidik saat ini untuk mendalami dan mencari bukti-bukti (peristiwa lain) selain keterangan (pelaku)," imbuh dia.

Melansir dari Tribunnews.com, setidaknya pihak kepolisian telah menetapkan lima tersangka dalam kasus kematian Brigadir J.

Kelima tersangka tersebut berada di lokasi kejadian yakni, Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR, Kuat Maruf dan Putri Candrawathi.

Sorotan terhadap kasus kematian Brigadir J muncul usai dikabarkan adanya peristiwa tembak menembak di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo pada awal bulan Juli lalu.

Namun usai diselidiki ternyata dugaan tembak-menembak itu patah usai tim khusus (timsus) bentukan Kapolri menemukan fakta yang berbeda.

(*)

Baca Juga: Ferdy Sambo Menangis, Bripka RR Tak Kuat Mental dan Ternyata Tak Tahu Soal Pelecehan pada Putri Candrawathi

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho