4 Saksi Bohong Lawan 1 Saksi Jujur, Berubah-ubanya Skenario Kematian Brigadir J Disebut Karena Menutupi Kebenaran

Selasa, 30 Agustus 2022 | 05:32

GRIDVIDEO.ID - Enggan untuk bungkam, mantan pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E kembali bongkar terkait kebohongan skenario kematian Brigadir J.

Dalam pernyataannya baru-baru ini DeolipaYumaramengungkapkan bahwa Bharada E kini tengah melawan kesaksian bohong dari empat orang.

Hal itu dibeberkan Deolipa Yumara menjelang Bharada E dipertemukan dengan empat tersangka lain dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

Deolipa Yumara pun menambahkan bahwa dalam rekonstruksi di rumah dinas Ferdy Sambo tersebut hanya akan mempertemukan 1 saksi jujur dengan empat saksi bohong.

Baca Juga: Tangis Putri Candrawathi Bisa Selamatkan Ferdy Sambo Dari Ancaman Hukuman Mati, Begini Kata Hotman Paris!

“Kondisi Eliezer (Bharada E) ini kan satu saksi saja dia lawan empat saksi bohong. Jadi empat saksi bohong ini kan lawan satu saksi jujur, Eliezer karena di atas nama Tuhan,” katanya dalam Kabar Petang di YouTube tvOne, Senin (29/8/2022) yang dikutip dari Tribunnews.com.

Bukan tanpa alasan, Deolipa pun mengatakan terkait 4 saksi berbohong itu lantaran terkait keterangan yang berubah-ubah terhadap kasus kematian Brigadir J sejak awal.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, di awal munculnya kasus kematian Brigadir J bermula dari dugaan baku tembak antar ajudan Ferdy Sambo.

Namun kemudian, dalam perjalanan kasus kematian Brigadir J tersebut berubah hingga memunculkan isu terkait pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi baik awalnya di Duren Tiga dan akhirnya berubah di Magelang.

Baca Juga: Ini Sumber Utama Pembunuhan Brigadir J, Ada Dua Provokator yang Membuat Ferdy Sambo Kalap

“Tapi kesaksian bohong dari empat orang ini kan sudah ada sejak di Magelang, skenario pertama (tembak menembak) mereka berbohong. Kemudian pembunuhan berencana juga berbohong.”

“Jadi satu saksi malaikat melawan empat saksi setan,” paparnya.

Meski demikian, Deolipa Yumara menambahkan kini motif pembunuhan terhadap Brigadir J tersebut tidaklah terlalu penting.

Ia pun kini menyoroti terkait alat bukti yang diuji saat rekonstrusi di lokasi kejadian.

Sebagai informasi, Bareskrim Polri bakal menggelar rekonstruksi kejadian di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga.

“Yang paling penting adalah pembuktian rekonstruksi itu adalah lokasi tempat alat-alat bukti. Bagaimana dinding itu robek, bagaiman visumnya, sidik jari di pistol, itu yang paling penting.”

“Kalau motif pun juga tidak bisa jadi landasan lagi,” terangnya.

(*)

Baca Juga: Pernah Ancam dan Fitnah Brigadir J, Ajudan D Harusnya jadi Tersangka

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho