GRIDVIDEO - Beberapa hari menjelang setahun perang Rusia-Ukraina, militer Kremlin disebut-sebut diambang kekalahan telak dari pasukan perang Vladimir Putin baru-baru ini.
Perang Rusia-Ukraina memang telah berjalan sejak Vladimir Putin mengumumkan serangan militernya ke wilayah negara tetangga tepatnya pada 22 Februari tahun 2022 kemarin.
Namun kini jelang setahun perang Rusia-Ukraina, pasukan militer Volodymyr Zelensky disebut-sebut berada di ambang kekalahan besar.
Hal itu bahkan diungkap sendiri oleh Sekretaris Jenderal Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg belum lama ini.
Tanda-tanda kekalahan militer Ukraina dari Rusia tersebut karena menyusutnya amunisi senjata yang digunakan oleh tentara Kyiv selama perang.
Bahkan Stoltenberg mengatakan perang Rusia-Ukraina menguras habis stok cadangan amunisi senjata milik NATO.
Apalagi diketahui bahwa NATO menjadi salah satu penyumbang bantuan militer terbanyak untuk menyokong angkatan perang Ukraina melawan Rusia.
Kini bahkan bisa dikatakan amunisi senjata milik NATO telah dihabiskan oleh militer Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Sekjen NATO itu juga menambahkan kini stok amunisi di gudang NATO telah terkuras habis.
Dengan kata lain, militer Ukraina bisa saja terkena imbasnya karena pasokan amunisi senjata mereka macet dan bisa dimanfaatkan oleh pasukan Rusia untuk menyerbu.
Melansir dari AFP, Senin (13/2/2023) bahkan kini NATO dan sejumlah negara anggotanya mengaku kewalahan untuk membantu militer Ukraina dalam hal persenjataan dan amunisi.
Bukan tanpa alasan, Stoltenberg mengatakan perang Rusia-Ukraina memiliki tingkat penggunaan amunisi sangat tinggi.