GRIDVIDEO - Ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) kembali meningkat, setelah China menyantroni wilayah kedaulatan AS dengan balon udara.
Bahkan, balon udara itu sudah melintasi wilayah AS selama sepekan, bahkan melewati pangkalan-pangkalan militer AS.
Namun, pemerintah Joe Bidan baru menembak jatuh balon itu pada 5 Januari 2023.
Keterlambatan ini dianggap sebuah keteledoran besar pemerintah Presiden Joe Biden dan ia mendapat kecaman keras.
Balon udara China itu mulai memasuki wilayah Amerika Serikat pada 28 Januari 2023 dan pertama kali terlihat di Kepulauan Aleutian, barat laut Negara Bagian Alaska.
SIMAK JUGA:
Yang disesalkan, AS tidak langsung menembajnya dan membiarkan balon tersebut berkeliaran selama sepekan di wilayah kedaulatan AS.
China mengatakan, balon itu hanya alat untuk penelitian meteorologi, namun pihak AS meragukannnya dan menilai balon itu sebagai alat pengintai.
Balon itu akhirnya ditembak jatuh pada Minggu (5/2/2023) tanpa menimbulkan kerusakan properti.
Sebab, balon itu ditembak rudal dalam posisi 10 kilimeter dari garis pantai Negara Bagian South Carolina dengan ketinggian 18.000 meter.
Angkatan Laut Amerika segera mengumpulkan puing-puing dari laut untuk mengirimkannya ke FBI guna penyelidikan.