Follow Us

Tank Leopard 2, Kendaraan Tempur yang Ternyata Ditakuti Militer Rusia!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 22 Januari 2023 | 20:02

GRIDVIDEO - Tank tempur siluman pabrikan Jerman, Leopard 2 batal di kirim sebagai bantuan militer untuk Ukraina.

Padahal diketahui, kemampuan tank Leopard 2 asal Jerman itu mampu membantu militer Ukraina memenangkan perang melawan Rusia.

Seperti diketahui, sejumlah negara anggota Pakta Pertahanan Laut Atlantik (NATO) telah menyetujui bantuan militer untuk Ukraina.

Hal itu sebagai perlawanan atas tindakan militer Rusia yang telah menginvasi wilayah Ukraina.

Perang Rusia vs Ukraina diketahui kini hampir setahun berjalan.

Namun agaknya perang Rusia vs Ukraina belum menunjukkan titik perdamaian.

Bahkan kini perang Rusia vs Ukraina disebut-sebut menuju babak baru pertempuran yang semakin dahsyat.

Hal itu disebut-sebut lantaran NATO kini telah mengambil bagian dalam perang Rusia vs Ukraina.

Salah satunya adalah Jerman yang mengambil bagian dengan memutuskan untuk memberi bantuan militer ke Ukraina.

Jerman beberapa waktu lalu bahkan telah menyetujui bantuan militer pada Ukraina berupa tank siluman Leopard 2.

Namun kini bantuan militer tank Leopard 2 terang-terangan batal diberikan oleh Jerman kepada Ukraina.

Banyak pihak pun kini menyoroti terkait penyebab Jerman membatalkan bantuan militer ke Ukraina.

Melansir dari Al Jazeera, Minggu (22/1/2023) Jerman disebut-sebut berada di bawah tekanan.

Tak hanya itu saja, bantuan militer berupa tank Leopard 2 dari Jerman juga disebut bisa merubah arus perang Rusia vs Ukraina.

Sejumlah negara anggota NATO seperti Amerika Serikat (AS) telah menyetujui pemberian bantuan militer untuk Ukraina.

Namun kini AS dan sekutu disebut-sebut menjadi penyebab batalnya bantuan militer Jerman ke Ukraina.

AS dan sekutunya disebut tidak menyetujui Jerman mengirim tank Leopard 2 untuk Ukraina.

Hal itu disebut-sebut karena Rusia terus menerus mengeluarkan ancaman akan terjadinya ekslakasi perang akibat bantuan militer ke Ukraina.

Tak main-main, bahkan mantan Presiden Rusia belum lama ini mengungkapkan bahwa perang Rusia vs Ukraina bisa makin buruk.

Bahkan perang Rusia vs Ukraina disebut-sebut akan berubah menjadi perang nuklir.

Pada pertemuan di hari Jumat kemarin, bantuan militer berupa tank Leopard 2 untuk Ukraina akhirnya batal dilaksanakan.

Sebagai informasi, tank Leopard 2 sampai saat ini masih dianggap jadi salah satu model alat tempur terbaik di dunia.

Sebenarnya, pengiriman tank Leopard 2 untuk Ukraina bukanlah diinisiasi oleh Jerman sebagai negara produsen.

Pemberian bantuan militer berupa tank Leopard 2 sebenarnya diungkap oleh Polandia yang telah mengatakan akan mengirim 14 unit ke Ukraina.

Namun pengiriman tank Leopard 2 ke Ukraina batal karena Jerman menolaknya.

Perlu diketahui, sebuah negara tak bisa mengirim bantuan militer tanpa persetujuan negara produsen.

Sejarah tank Leopard 2

Tipe tank Leopard pertama kali diproduksi pada akhir 1970-an.

Tank Leopard model pertama dibuat sebagai pengganti M48 Patton Amerika.

Kala itu M48 Patton Amerika disebut sebagai tank terbaik karena daya tembak, mobilitas dan lapis baja yang kokoh.

Sementara itu tank Leopard 2 merupakan kendaraan tempur pabrikan Jerman.

Menurut surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung, Leopard 2 adalah semacam golf (Volgwagen).

Spesifikasi tank Leopard 2

Di dunia ada sekitar 3.500 tank Leopard 2 yang diproduksi dan digunakan.

Tank Leopard 2 memiliki berat 60 ton yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei Wegmann (KMW) asal Jerman.

Untuk persenjataannya sendiri, Leopard 2 dilengkapi dengan meriam smoothbore 120mm.

Leopard 2 disebut mampu mencapai kecepatan maksimal hingga 70 kilometer per jam dengan daya jelajah sampai 500 km.

Tank ini juga dilengkapi dengan perlindungan untuk bebas dari ranjau, tembakan anti-tank hingga alat peledak.

Ada sejumlah model untuk tank Leopard 2 dari tipe 2A4 hingga 2A7.

(*)

Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina: Orang Afrika Jadi Tentara Bayaran Lawan Kyiv

Baca Juga: Perang Rusia vs Ukraina: Tiap Gedung di Moskow Dipasangi Sistem Rudal!

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest