"Diizinkan (ambil air), lingkungan peduli sebenarnya," ujar Tiko.
Dia kemudian menceritakan awal mula menjalani hidup tanpa air dan listri.
Hal itu bermula ketika ayahynya pergi meninggalkan dia dan ibunya.
Tiko ketika itu masih duduk di bangku sekolah dasar tidak berbuat banya untuk membiayai kebutuhan keluarganya.
Sang ibu juga tidak bisa memenuhi kebutuhan ekonomi, sehingga tidak sampai satu tahun listrik dan air sudah tidak hidup sejak ayahnya pergi.
"Enggak sampai setahun diputus, ada tunggakan," ucap Tiko.
"Mama kan enggak bisa memasang listrik dan air lagi, jadi ya udah jalanin aja sampai sekarang ini."
Dia mengatakan, ibunya tidak ingin meninggalkan rumah.
Menurutnya, ibunya ingin mejaga peninggalan sang suami atau ayah Tiko.
Itu sebabnya Tiko tidak berencana untuk menjual rumah mereka.
"Mama betul-betul ingin mempertahankan rumah, kalau mama mungkin (alasannya) karena peninggalan papa," kata Tiko.
"Untuk saat ini sampai nanti pun aku enggak ada rencana jual rumah."