GRIDVIDEO - Memanasnya ancaman serangan nuklir dari Korea Utara (Korut) ke Korea Selatan (Korsel) membuat Negeri Gingseng meluncurkan unit pasukan ruang angkasa.
Insiasi pembentukan pasukan luar angkasa tersebut dilakukan Korea Selatan dengan militer Amerika Serikat (AS).
Sementara itu peluncuran pasukan luar angkasa AS itu dilaksanakan di Korea Selatan pada Rabu (13/12/2022).
Disebut-sebut pasukan luar angkasa AS dan Korsel ini merupakan tanggapan dari isu perang nuklir beberapa waktu terakhir.
Sudah bukan rahasia lagi, Kim Jong Un dan militer Korea Utara beberapa kali memang telah mengancam akan menyerang menggunakan rudal nuklir.
Baca Juga: Menjual Susu dan Kopi ke Korea Utara, Warga Singapura Dihukum 5 Tahun Penjara
Bahkan ancaman rudal nuklir telah sampai dirasakan oleh warga Jepang beberapa waktu lalu.
Melansir dari Reuters, Pasukan luar angkasa AS-Korsel ini merupakan komponen yang memiliki tugas bukan untuk berperang secara langsung.
Melainkan pasukan luar angkasa ini bertugas untuk memantau, mendeteksi, melacak rudal yang masuk ke wilayah mereka.
Selain itu juga memperkuat kemampuan luar angkasa militer mereka secara keseluruhan.
Disebut-sebut bahwa pemimpin pasukan luar angkasa AS-Korsel itu adalah Letnan Kolonel Joshua McCullion.
Militer AS berdalih bahwa pembentukan pasukan luar angkasa ini merupakan cara terbaru untuk bisa mewujudkan perdamainan dunia.
Baca Juga: Warga Jepang Bersiap Ancaman Perang Lawan Korea Utara Sampai Bangun Perlindungan Rudal
"Militer AS lebih cepat, lebih terhubung, lebih terinformasi, tepat, dan legal karena ruang," ungkap Komandan Pasukan AS di Korsel, Jenderal Paul LaCamera.
Sebagai informasi, kini hubungan Korea Selatan dan Korea Utara kembali memanas usai serangkaian peristiwa militer terjadi.
Tak hanya kedua negara, militer Korea Utara juga telah mengancam sejumlah negara tetanggan mereka termasuk Jepang dengan uji coba rudal.
Oleh karena itu, kini Korsel dan AS tengah meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan.
Selain Korea Utara sejumlah negara di dekat semenanjung Korea memang tengah meningkatkan persenjataan nuklir mereka.
Termasuk China yang tengah mengembangkan senjata hipersonik mereka serta Rusia yang telah menguji coba teknologi anti-satelit mereka tahun lalu.
(*)
Baca Juga: Korea Utara Kembali Tabuh Perang, Kini Nekat Tembak 130 Rudal ke Arah Korsel