Blok Timur Bangkit? Presiden China Surati Pemimpin Korea Utara, Ada Apa?

GRIDVIDEO.ID - Baru-baru ini dikabarkan Presiden China, Xi Jinping telah menyurati Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Agaknya China kini tengah menjajaki untuk menjalin hubungan dengan negara yang disebut-sebut paling tertutup di dunia itu.

Lalu apakah China kini memiliki tujuan untuk kembali membangkitkan kekuatan Blok Timur seperti pada masa Perang Dingin?

Kabar Xi Jinping yang menyurati Kim Jong Un tersebut dibongkar oleh media lokal Korea Utara.

Dalam laporannya, KCNA pada Sabtu (26/11/2022) menyebutkan bahwa Kim Jong Un menerima surat dari Presiden China, Xi Jinping.

Baca Juga: Unique Piala Dunia: TV Korut Tak Tayangkan Pertandingan 3 Negara Ini!

Apa isi surat Xi Jinping pada Kim Jong Un?

Seperti diketahui bahwa kini Korea Utara tengah bersitegang dengan sejumlah negara.

Hal itu tak lepas dari peluncuran senjata militer Korea Utara, rudal balistik dalam beberapa waktu terakhir.

Bahkan Korea Utara secara terang-terangan telah menantang Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).

Tak sampai di situ saja, peluncuran rudal Korea Utara beberapa kali bahkan sempat membahayakan wilayah Korea Selatan dan Jepang.

Baca Juga: Korea Utara Tantang Perang Jepang Usai Arahkan Rudal Balistik Antarbenua!

Tetapi ternyata dalam isi surat Xi Jinping pada Kim Jong Un itu tidak menyebutkan soal peluncuran rudal.

Namun demikian, surat pada Kim Jong Un dari Presiden China itu menitik beratkan pada upaya kerja sama.

China membuka peluang kerja sama dengan Korea Utara dalam hal perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran regional maupun global.

Korea Utara sendiri kini tengab disibukkan dengan sejumlah latihan militer usai merasa terdesak atas kegiatan militer Korea Selatan dan AS.

Kini agaknya China mulai mencoba turun tangan untuk memanasnya wilayah Asia Timur tersebut.

Bahkan disebut-sebut surat Xi Jinping pada Kim Jong Un langsung menunjukkan maksudnya tanpa bertele-tele.

(*)

Baca Juga: Pakar Militer Sebut Korea Utara Akan Perang Lawan Korsel, Jepang dan AS Dengan Nuklir