"Saya di-SK-kan oleh Gubernur di sini untuk memperbantukan yayasan sebagai kepala sekolah. Saya hanya menjalani tugas di sini," tambah Yunarlis.
Kini ia pun memohon pada pihak berwajib untuk mengusut insiden penganiayaan yang ia alami.
"Dalam kondisi ibu saya sedang kritis di rumah sakit, kemudian saya juga mendapat penganiayaan seperti ini. Saya tidak terima dan mohon kepada kepolisian sesegera mungkin menangkap para pelaku,"
"Karena kejadian dalam saya berdinas. Kemudian Komnas HAM mohon ikut ambil bagian, terutama Dinas Pendidikan yang telah menempatkannya di sekolah tersebut," pungkasnya.
(*)