Tetapi terjadi kendala teknis hingga peluncuran senjata nuklir tersebut tak berjalan seperti seharusnya.
Hal itu diungkap oleh Valery Solovey, mantan profesor di Institut Hubungan Internasional (MGIMO) di Moskow.
“Keputusan [Putin] tentang penggunaan senjata nuklir taktis [dalam konflik Ukraina] akan tidak diragukan lagi menghadapi perlawanan."
“Saya tidak tahu seberapa efektif perlawanan itu, tetapi saya akan menunjukkan [bahwa] uji coba nuklir seharusnya diadakan selama dua minggu terakhir, satu di Laut Barents, di bawah air, dan yang kedua di bawah tanah, di wilayah Arkhangelsk," ungkapnya.
(*)
Baca Juga: Nuklir Mulai Dipakai Untuk Latihan Militer NATO di Dekat Wilayah Rusia