Grid Video - Tim Gabungan Indipenden (TGIPF) sudah menyerahkan hasil laporannya pada Jumat (14/10/2022) kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Beberapa poin disampaikan TGIPF termasuk salah satunya meminta Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, dan jajaran Anggota Komite Eksekutif (Exco) untuk mundur dari jabatannya.
TGIPF menilai PSSI harus bertanggung jawab atas banyaknya korban seusai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Mochamad Iriawan dinilai gagal sebagai ketua umum PSSI karena kejadian duka yang terjadi di Malang, Jawa Timur.
"Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI."
"Namun dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712 orang."
Baca Juga: Polisi Akan Otopsi 2 Jasad Korban Tragedi Kanjuruhan! Ini Alasannya
"Dimana saat laporan ini disusun sudah mencapai 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang/ringan yang sebagian bisa saja mengalami dampak jangka panjang," tulis isi surat kesimpulan dan rekomendasi dari TGIPF.
Pada poin berikutnya, TGIPF juga meminta kepada pemangku kepentingan PSSI untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB).
KLB digelar untuk menghasilkan kepemimpinan baru dalam kepengurusan PSSI ke depan.
Seperti diketahui Tragedi Kanjuruhan membuat jalannya kompetisi sepak bola profesional di Indonesia harus berhenti sejenak.
Awalnya kompetisi baik itu Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 berhenti selama dua pekan.
Namun kabarnya bisa melebihi itu dan ada rencana kompetisi dilanjutkan pada akhir November 2022.