GRIDVIDEO - Memunculkan penasaran, ratusan pejabat Kepolisian Indonesia diminta lepas topi dan tongkat komando saat dikumpulkan di Istana Negara, Jumat (14/10/2022), sementara Kapolri jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui kepercayaan publik kepada polisi menurun dan pihaknya siap melakukan reformasi polisi.
Dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, ratusan pejabat Polri, dari Kapolda hingga Kapolres memang diundang ke Istana Negara untuk mendapat pengarahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Namun, saat memasuki Istana Negara, para pejabat Polri itu tidak boleh membawa ponsel dan ajudan.
BACA JUGA:Perang Taiwan: Militer China Telah Memulai Perang Dengan Cara Rusia Untuk Serang Taipei
Bahkan, mereka harus melepas topi dan tak boleh membawa tongkat komando.
Yang dipernankan untuk dibawa adalah catatan.
Aturan ini menimbulkan rasa penasaran publik, bahkan sampai dimaknai sebagai simbol dari sikap Presiden Jokowi.
Sementara menurut Kapolda Riay, Irjen Muhammad Iqbal, aturan itu sesuai standar operasional prosedur.
"Kan memang begitu. Itu standar operasional prosedur," kata Muhammad Iqbal kepada Kompas.com di Kompleks Istana Kepresidenan.
REFORMASI POLISI
Terlepas dari isyarat peraturan itu, Kapolri jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui, kepercayaan publik terhadap institusi yang ia pimpin memang sedang menurun.
Polri mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, karena dinamika yang terjadi akhir-akhir ini.