Hal itu disebut karena Rusdi mengaku takut usai melihat ketiga temannya tewas dalam Tragedi Kanjuruhan.
"Saya tanyakan kan temanmu sudah meninggal, kenapa masih ditemani? Dia menjawab takut," tambahnya.
Pihak medis dari RUSD Kanjuruhan, Hardiono pun juga sempat angkat bicara terkait remaja bernama Rusdi tersebut.
Baca Juga: Presiden Jokowi akan Umumkan Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan
Dalam keterangannya Rusdi diduga mengalami guncangan setelah Tragedi Kanjuruhan merenggut nyawa tiga temannya.
"Satu-satunya cara untuk mendekatinya adalah menggunakan pendekatan Aremanis. Karena selain itu, dia menolak," ungkap Hardiono.
Memori kelam juga dirasakan oleh suporter Arema FC lainnya seperti gadis bernama Cahayu Nur Dewata.
Lantaran jadi salah satu korban Tragedi Kanjuruhan, Cahayu kini disebut alami kehilangan ingatan.
Baca Juga: Trauma Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 3 Temannya, Rusdi 10 Hari Tak Pulang dari Stadion
Bahkan gadis berusia 16 tahun tersebut sama sekali tak ingat skor pertandingan Arema FC vs Persebaya yang ia saksikan sebelum terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Kini pihak keluarga Cahayu pun berupaya mengembalikan ingatan Cahayu dengan bantuan sejumlah foto.
Termasuk saat ibunda Cahayu harus memperlihatkan foto masa kecil gadis muda tersebut agar membantu anaknya mengingat memori masa lalu.