GRIDVIDEO - Piala Dunia 2022 yang akan digelar di Qatar, November 2022 ini, dibayangi boikot oleh beberapa kota di Perancis.
Boikot itu dilakukan karena perlakuan kepada pekerja stadion Piala Dunia Qatar yang dianggap melanggar kemanusiaan hingga banyak yang tewas.
Setelah Qatar terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, mereka langsung membangun stadion baru atau memperbaiki stadion yang ada.
Namun, banyak kasus perlakuan kasar atau tak manusiawi kepada pera pekerja stadion-stadion Piala Dunia tersebut.
BACA JUGA:Polisi Malang Sujud Masal, Mohon Maaf atas Tragedi Kanjuruhan
Isu ini yang membuat beberapa kota di Perancis akan melakukan boikot dengan cara tidak akan menyiarkan Piala Dunia 2022 dengan layar lebar di kota mereka.
Namun, pemerintah Perancis memiliki sikap yang berbeda.
Mereka bahkan siap mengirim bantuan keamanan ke Qatar untuk melancarkan Piala Dunia 2022.
BACA JUGA:18 Oktober 2022 Jadi Waktu Krusial, Presiden FIFA Bakal Bertandang ke Indonesia
Kementerian Dalam Negeri Perancis dilaporkan mengirim sejumlah polisi ke Qatar guna membantu pengamanan Piala Dunia 2022.
Menurut France 24, Perancis akan mengirim 220 polisi ke Qatar.
PASUKAN AMERIKA
Keamanan Piala Dunia 2022 memang menjadi isu penting, mengingat ada potensi ancaman dari beberapa pihak, termasuk teroris.
Sebab itu, pemerintah Qatar juga menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat untuk mengirim pasukannya demi pengamanan Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung dari 20 November sampai 18 Desember.
BACA JUGA:Kengerian Pintu 13, Pintu Maut Stadion Kanjuruhan dengan Mayat Bergelimpangan
Kementerian Pertahanan Qatar sudah melakukan perundingan dengan Departemen Pertahanan Amerika Serikat terkait hal itu.
Menurut Middle East Monitor, kesepakatan antara Qatar dan AS itu dilakukan di Washington, Jumat (8/10/2022).
Bentuk kerja sama itu adalah, pemerintah AS akan mengirim angkatan bersenjatanya ke Qatar.
BACA JUGA:Cara mengobati Diabetes dengan Obat Alami, hanya Bermodal Kulit Petai
Kesepakatan itu ditandatangani Wakil ketua Komite Eksekutif untuk keamanan dan Hubungan Internasional Qatar, Brigadir Jenderal Khaled Muhammad Al-Nuaimi.
Sedangkan pihak AS diwakili pejabat senior Pertahanan dan Atase Pertahanan Militer AS, Kolonel Timothy Drifki.