Hal itu dibeberkan oleh Menteri Pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada pada Selasa (4/10/2022) ini.
Hamada menambahkan, kini Jepang tengah memperkuat pertahanan militer mereka untuk merespon peluncuran rudal balistik Korea Utara.
"Mengingat situasi ini, kami akan terus memeriksa semua opsi, termasuk apa yang disebut kemampuan serangan balik."
Baca Juga: Perang Dunia III Dimulai? Agen Rahasia AS Ribuan Kali Serang China Lewat Siber!
"Kami terus bekerja untuk secara fundamental memperkuat kemampuan pertahanan kami," katanya, seperti dikutip Reuters.
Rudal balistik Korea Utara diketahui meluncur sejauh 4.600 km dan sempat melintasi wilayah udara Jepang dengan ketinggian 1.000 km.
Padahal diketahui rudal balistik yang diluncurkan Korea Utara tersebut merupakan kategori rudal kelas menengah.
Hal ini jadi catatan tersendiri karena rudal balistik yang diluncurkan Korea Utara tersebut merupakan yang terjauh dalam kelasnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Perang Rusia Vs Ukraina Akan Lama, Ekonomi 2023 Gelap
Lebih mengejutkan lagi, ternyata peluncuran rudal balistik Korea Utara tersebut mempengaruhi jadwal penerbangan pesawat komersial di Jepang.
All Nippon Airways dan Japan Airlines melaporkan bahwa staf yang bekerja di landasan di beberapa bandara di Hokkaido dan Tohoku sempat dievakuasi karena ulah Korea Utara tersebut.
Selain itu sejumlah jadwal keberangkatan pesawat dari beberapa bandara seperti Aomori dan Bandara Narita ditunda untuk sementara waktu.