GRIDVIDEO - Tragedi Kanjuruhan merupakan tragedi sepak bola paling mengerikan, karena menurut data Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) jumlah korban sudah 455 dan ini terparah dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Sedangkan di skala internasional, Tragedi kanjuruhan merupakan yang terparah kedua di dunia, setelah kerusuhan di Estadio Nacional Peru, ketika tuan rumah melawan Argentina pada 1964.
Saat itu, jumlah korban kerusuhan sebanyak 328 orang meninggal dunia.
Sedangkan jumlah korban jiwa pada Tragedi Kanjuruhan sebanyak 125 orang.
BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan, Runtuhnya Pembangunan Sepak Bola Indonesia
"Jumlah korban (Tragedi Kanjuruhan) 455 orang," jelas Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, kepada Kompas.com, Senin (3/10/2022).
Dari berbagai informasi, sempat berkembang bahwa korban jiwa mencapai 174 orang.
Namun, dari data yang dikumpulkan Tim Kedokteran Polisi (Dokpol), ternyata tidak sebanyak itu.
Dedi Prasetyo menyebutkan, dari 455 korban Tragedi Kanjuruhan itu, korban tewas sebanyak 125 orang, sisanya luka-luka.
"Dokpol update data korban-korban meninggal dunia 125 orang, korban luka berat 21 orang, dan korban luka ringan 304 orang," rinci Dedi Prasetyo.
Data kepolisian itu sama dengan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang yang juga menyebut korban meninggal sebanyak 125 orang.