Grid Video - Traveling tentu bisa membawa kebahagiaan dan rasa kecanduan bagi sebagian orang.
Beberapa orang bahkan merasa tidak betah jika harus menetap di suatu tempat tanpa mengeksplorasi wilayah lain.
Meski tak berlaku bagi semua orang, tetapi manusia pada dasarnya merupakan pengembara dan suka bepergian.
Perjalanan membawa orang keluar dari zona nyaman serta memberikan pengalaman untuk merasakan dan mencoba hal baru.
Ternyata, ada alasan ilmiah mengapa orang suka bepergian atau mengeksplor tempat-tempat baru yang belum pernah didatanginya.
Dikutip dari Daily Sabah (29/6/2022), beberapa penelitian menunjukkan bahwa traveling memberikan seseorang kebahagiaan.
Baca Juga: 11 Bulan Perjuangkan Hak Asuh Gala Sky, Keluarga Haji Faisal Terancam Bubar, Diserang Terus
Kebahagiaan itu datang dari dalam tubuh, tepatnya karena adanya hormon dopamin.
Saat dopamin disekresikan atau dilepaskan dalam jumlah banyak, seseorang akan merasa bahagia dan senang. Sebaliknya, jika tingkat dopamin rendah, maka seseorang akan kehilangan motivasi.
Menurut penelitian, orang dengan kadar dopamin tinggi dianggap memiliki gen Dopamin Receptor D4 atau DRD4. Gen DRD4 ini dikaitkan dengan berbagai macam kecanduan.
Lebih lanjut, variasi gen DRD4-7R lebih berkontribusi dalam membuat seseorang suka berpetualang.
Dilansir dari Telegraph (3/8/2017), gen yang dimiliki sekitar 20 persen dari total populasi ini disebut para peneliti sebagai wanderlust gene atau gen nafsu berkelana.
Sama seperti DRD4 pada umumnya, DRD4-7R berperan meningkatkan level dopamin dalam otak, sehingga pemilik selalu senang dan tidak mudah lelah.