Oleh penemuan tersebut, Jerman mengambil sikap bersama dengan negar-negara Barat lainnya dalam sikap untuk mengawasi ambisi Beijing di sekitar Laut China Selatan.
Bahkan diketahui pada tahun 2021 lalu, Jerman untuk pertama kalinya sampai mengirim kapal perang usai 20 tahun lamanya ke perairan Laut China Selatan.
Kini, di bulan September, Jerman juga mengirimkan 13 pesawat militernya untuk ikut berpartisipasi dalam latihan bersama di Australia.
“Melalui kehadiran dan partisipasi kami dalam latihan, kami mengirimkan sinyal yang jelas,” ucap Lambrecht.
“Kami berada di pihak mitra yang mendukung tatanan berbasis aturan,” lanjut Lambrecht, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (16/9/2022).
Latihan militer di Australia terbukti konstruktif dan menunjukkan bahwa Jerman dapat memenuhi komitmennya kepada mitra di kawasan itu serta kepada NATO.
Ditanya apakah Jerman akan mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan seperti yang dilakukan AS, jawaban Lambrecht diplomatis.
“Ini bukan tentang memprovokasi atau meningkatkan situasi dengan cara apa pun. Sebaliknya pendekatan kami adalah untuk mengurangi ketegangan,” kata Lambrecht.
“Kami sekarang harus lebih mandiri di sektor lain, bukan hanya energi, untuk bisa bertindak bebas,” ujar Lambrecht.
“Kami terikat dengan China melalui hubungan ekonomi tetapi itu tidak boleh menghentikan kami untuk mengambil posisi yang jelas pada keputusan tertentu,” lanjutnya.