GRIDVIDEO.ID - Kapal penjaga pantai China kembali membuat geger di wilayah perairan Indonesia tepatnya di Laut Natuna.
Bahkan keberadaan coast guard (kapal penjaga pantai) China tersebut membuat kapal nelayan Indonesia kocar kacir.
Bukan tanpa sebab, disebut-sebut kapal penjaga pantai China tersebut melakukan manuver-manuver berbahaya untuk memotong haluan kapal nelayan Indonesia.
Lantaran kenekatan kapal Tiongkoktersebut, kini disebut-sebut kondisi Laut China Selatan kembali bergejolak.
Lalu bagaimana tindakan Indonesia menyikapi perbuatan kapal penjaga pantai China tersebut?
Melansir dari Kompas.id, salah seorang nelayan Indonesia bernama Dedi (38) menyaksikan sendiri bagaimana nekatnya kapal penjaga pantai China di perairan RI belum lama ini.
Dedi menyebut bahwa kapal nelayan yang ia tumpangi hampir menjadi sasaran amukan kapal penjaga pantai China tersebut.
Padahal diketahui kapal yang ditumpangi oleh Dedi masih berada di perairan Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara.
Tak hanya kapal penjaga pantai China, Dedi juga menungkapkan kehadiran kapal-kapal ikan asing yang makin marak di kawasan Laut Natuna Utara.
Namun Dedi masih teringat jelas bagaimana pertemuan kapal nelayan yang ia tumpangi bertemu dengan kapal penjaga pantai China bernomor lambung 5403 pada 8 September 2022 lalu.
”Aku dikelilingi dia (kapal). Dia mau memutar haluan kapal aku, tetapi aku terus saja sesuai haluan aku menuju arah tenggara,” kata Dedi saat dihubungi dari Batam, dikutip dari Kompas.id.
Dedi menjelaskan, dia dan tiga rekannya berada di Laut Natuna Utara sejak 1 September dan baru kembali berlabuh di Pulau Natuna pada Senin pagi.
Selain bertemu Kapal Penjaga Pantai China, mereka juga melihat sejumlah kapal ikan asing yang berukuran sangat besar.
”Aku tak melihat bendera kapal-kapal ikan itu. Namun, kami menduga itu kapal ikan dari China atau Taiwan soalnya badannya (terbuat) dari besi dan ukurannya besar. Itu berbeda sekali dengan kapal ikan Vietnam yang biasa kami lihat,” ujar Dedi.
Mengutip dari Kompas.com, Ketua Aliansi Nelayan Natuna Hendri menyebutkan setidaknya dalam dua tahun terakhir, kapal-kapal ikan asing memang semakin marak beroperasi di Laut Natuna Utara.
Lebih mengejutkan lagi, beberapa waktu terakhir bahkan kapal ikan asing tersebut nekat berlayar dengan jarak hanya 30 mil laut atau 55,56 kilometer dari Pulau Laut yang merupakan wilayah terluar Kabupaten Natuna.
Sementara, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (PSDKP-KKP) Pung Nugroho Saksono mengatakan, telah menerima laporan mengenai kehadiran kapal-kapal asing yang meresahkan nelayan.
Saat ini PSDKP sedang berupaya menggerakkan kapal patroli mereka ke lokasi tersebut.
”Sebelumnya, Sabtu (10/9/2022) pagi, kami telah menangkap dua kapal ikan Vietnam di (Laut) Natuna. Saat ini, kapal itu masih dalam perjalanan ke (pangkalan PSDKP) Pontianak,” kata Pung.
Adapun Kepala Bagian Humas dan Protokol Badan Keamanan Laut (Bakamla) Kolonel Wisnu Pramandita mengatakan, Bakamla belum mendapat laporan dari nelayan mengenai kehadiran kapal China yang mondar-mandir di Natuna.
Namun, Bakamla akan memantau informasi dari nelayan itu.
Saat ini, Kapal Negara (KN) Pulau Marore-323 juga disiagakan untuk berpatroli di Natuna.
(*)