Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ironis, Ini Sebabnya Indonesia Tergantung BBM dari Singapura Hingga Neraca Perdagangan Defisit

Hery Prasetyo - Senin, 05 September 2022 | 11:20

Stok cadangan BBM yang dimiliki Singapura juga terbilang sangat besar.

Letak Singapura yang strategis dan kemudahan berinvestasi dan perizinan juga jadi alasan perusahaan minyak multinasional menempatkan kilang minyak miliknya di negara tersebut.

Mengutip data yang dirilis lembaga informasi energi milik pemerintah Amerika Serikat (AS), Energy Information Administration (IEA), kapasitas kilang minyak di Singapura mencapai 1,4 juta barel per hari.

Setidaknya, ada 3 kilang minyak besar yang beroperasi di Singapura

Ketiganya yakni Shell Pulau Bukom Refinery dengan kapasitas 500.000 barel/hari, ExxonMobil Jurong Island Refinery dengan kapasitas 605.000 barel/hari, dan SRC Jurong Island Refinery berkapasitas 290.000 barel/hari.

BACA JUGA:Masyarakat Bisa Bernapas Lega, Usai Harga BBM Naik, Pemerintah Langsung Turunkan Bantuan Sosial, Mensos: Per September Ini

Dengan kapasitas sebesar itu, Singapura mampu mengolah minyak bumi yang diimpor dari Asia Tenggara dan Timur Tengah untuk kemudian diolah menjadi BBM siap ekspor.

Populasi penduduk Singapura juga tercatat hanya 5,7 juta jiwa, sehingga konsumsi BBM domestiknya relatif sangat kecil.

Bagaimana dengan Indonesia yang populasi penduduknya sekitar 260 juta?

Dengan konsumsi BBM Indonesia sebanyak 1,4 juta barel per hari, kapasitas pengolahan minyak di kilang Pertamina hanya sekitar 1,1 juta barel per hari.

Ini pula yang menyebabkan impor minyak sangat membebani neraca perdagangan Indonesia.

Nyaris setiap tahun, Singapura jadi negara yang paling banyak mengekspor BBM ke Indonesia mengalahkan Arab Saudi yang berstatus produsen minyak terbesar global.

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest