Irma juga menilai, Ferdy Sambo dan istrinya sama-sama leluasa membuat skenario dan rekayasa.
"Jelas, kan. Sambo dan PC (Putri Candrawathi) bisa bebas merekayasa skenario dan menjalankan pengalihan isu karena (Putri) tak ditahan," tegas Irma.
Irma juga mempertanyakan keanehan Putri Candrwathi yang mengirimkan foto Brigadir J sedang menyetrika baju kepada adiknya, Reza.
Menurutnya, dalam adat Batak, sosok perempuan dimuliakan dan Brigadir J telah menganggap Putri sebagai ibunya.
Selain itu, Brigadir J juga sudah berniat berhenti menjadi ajudan dan akan menikah dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak, pada 2023.
"Masuk akal engak? Itu (mengirim foto ke adik Brigadir J) memperjelas betapa mustahilnya perkisaan itu," kata Irma.
BACA JUGA:Menyalahkan Diri Sendiri, Putri Candrawathi Ingin Mengakhiri Hidupnya
Irma juga berpendapat bahwa kondisi mental Putri perlu diperiksa.
"Yang mati Yosua, jelas korban. Sekerang mau dibalik supaya PC sebagai korban," gugat Irma.
SAATNYA DITAHAN
Sementara itu, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menilai bahwa sekarang saatnya menahan Putri Candrawathi sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Menurut Sugeng, hukum dilambangkan wanita membawa pedang dengan keadaan mata terrtutup yang biasa disebuet "Dewi Keadilan", memiliki arti tak pandang bulu.