Diketahui ada sejumlah adegan yang terpotong dalam rekonstruksi salah satunya saat Putri Candrawathi hendak dibopong oleh Brigadir J namun terhalang Kuat Maruf.
"Sedang nonton televisi, Brigadir J mau bopong Putri Candrawathi, lalu ajak Richard Bharada E," ujar Taufan.
Baca Juga: Jadi Sorotan, Ini Tas Mewah yang Ditenteng Putri Candrawathi Saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
"Lalu, Brigadir J mau bopong ditegur oleh Kuat, dia mau bopong tapi tidak terjadi karena langsung dilarang Kuat Maruf, 'hei jangan, apaan kau'," katanya,
Ahmad Taufan menambahkan, ada peristiwa dalam rekonstruksi dan terjadi di kamar Putri Candrawathi yakni saat istri Ferdy Sambo menangis dan didengar oleh ART perempuannya, Susi.
"Itu peristiwa yang di kamar tidak direkonstruksikan. Iya Susi dengan ibu nangis-nangis," katanya.
"Dia pertama mengira ibu PC sedih karena anaknya gitu, tapi itu sekali lagi versi kelompok mereka lain," katanya.
Baca Juga: Penampakan Lemari Tas Mewah Putri Candrawathi saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
Taufan juga memberikan komentar mengenai ibu Putri Candrawathi yang melakukan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J yang menyebut istri Ferdy Sambo tersebut orang yang sangat detail menggambarkan apa yang ia alami.
"Dia orang yang detail, saya hal yang tidak prinsipil pun ikut disampaikan, seperti si A berada di sini dan di situ," katanya.
"Dia dalam situasi tertekan, ya kelihatannya dari matanya yang bengkak, tapi dia punya cukup daya ingatan yang tinggi sampai detail," katanya.
Sejauh ini Putri Candrawathi sudah dua kali diperiksa, dan dari keterangannya dia kekeh mengalami pelecehan seksual.