Dalam pembahasan terkait keamanan Laut China Selatan tersebut juga mengungkapkan sejumlah wilayah yang rawan.
Wilayah-wilayah tersebut antara lain Selat Malaka, Selat Singapura dan Laut Sulu.
Diketahui momen ini merupakan pertemuan seluruh kepala staf angkatan laut negara di kawasan Asia Tenggara.
Dalam hal ini, salah satu kesepakatan yang dimunculkan adalah menjaga keamanan di kawasan Laut China Selatan.
"Tadi sudah dibahas juga tentang keamanan kawasan, khususnya Laut China Selatan. Karena di sana juga berbatasan dengan Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia dan Vietnam. Semuanya pastinya akan sepakat untuk menjaga stabilitas khususnya di kawasan Laut Cina Selatan," kata Laksamana Yudo, saat konferensi pers.
"Iya kita semuanya, sikapnya menjaga stabilitas tadi. Tentunya menjaga stabilitas tidak tentu harus patroli bersama-sama, tidak. Tentunya, dengan meningkatkan diplomasi, dengan kegiatan-kegiatan latihan bersama dan sebagainya, itu adalah wujud dari kita sepakat untuk menjaga stabilitas kawasan, khususnya di Laut China Selatan," ujarnya.
"Tapi bagi saya sendiri, tetap menjaga stabilitas kawasan di Laut Cina Selatan yang selalu saya tempatkan empat kapal untuk menjaga kedaulatan kita di Laut China Selatan. Karena kita sepakat, untuk menjaga stabilitas, tentunya apabila terjadi situasi yang kritis, iya nanti kita bisa kumpul lagi membahas itu," jelasnya.
"Tentunya kegiatan ANCM pada seluruh Kepala Staf Angkatan Laut ini juga membahas tentang kesejahteraan dan keamanan Indo-Pasifik, khususnya di kawasan Asia tenggara. Sehingga, dengan secara intens kita melaksanakan pertemuan ini," ujarnya.
(*)