Follow Us

Masih Ingat Lumpur Lapindo? Kini Tempat Itu Disebut-sebut Penghasil Hal Mengerikan Terbesar di Bumi, Apa Itu?

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 20 Agustus 2022 | 17:57

Hasil studi ini menunjukkan bahwa estimasi terbaru dari emisi metana geologi global per tahun, berdasarkan radiokarbon di inti es era pra-industri (berkisar antara 100.000 hingga 5.400.000 ton CH4 per tahun), mungkin terlalu kecil (underestimated).

Baca Juga: 10 Fakta Orang Kidal: Bukan Hanya Faktor Genetik hingga Umur Lebih Pendek

Sebab, jumlah metana yang dilepaskan oleh Lusi saja, sudah sesuai jumlah minimum dari esgtimasi studi berbasis inti es untuk seluruh Bumi ini.

Emisi dari Lusi dianggap konsisten secara proporsional dengan tingkat fluks metana (yang disebut "faktor emisi") yang biasanya dilepaskan oleh manifestasi gas alam terestrial lain yang serupa (misalnya, gunung lumpur, sistem rembesan metana besar).

Jika semua lokasi semacam ini ini digabungkan secara global, estimasi global secara keseluruhan akan menghasilkan total output sekitar 40-50 juta gas metana ton per tahun.

Mengetahui jumlah sebenarnya dan aliran pelepasan metana dari sumber geologi semacam ini penting untuk menilai emisi gas antropogenik dengan lebih baik, seperti dari industri minyak, dan emisi metana di atmosfer secara umum.

Studi baru ini juga menunjukkan bahwa pengukuran emisi gas dengan bantuan satelit seperti ini dapat menjadi cara utama untuk mendukung studi perhitungan gas metana di darat dan meningkatkan cara estimasi jumlah geo-metana secara global.

(*)

Area yang terkena dampak lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terlihat dari udara, Kami
Lutfi Fauziah

Area yang terkena dampak lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terlihat dari udara, Kami

Baca Juga: Kejadian Unik Dan Kocak MotoGP Mandalika 2022 Yang Tidak Terlupakan

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest