Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Perang China Vs Amerika di Ujung Tanduk, Ini Perbandingan Kekuatan Militernya

Hery Prasetyo - Jumat, 05 Agustus 2022 | 15:52

"China menyadari ketertinggalannya dan mencoba membuat terobosan besar untuk melewati kekuatan orang lain. Mengembangkan rudal hipersonik merupakan salah satu cara mereka mengejar ketertinggalan," jelas Dr Zeno Leoni dari King's College London.

Para ahli Barat percaya, dua roket yang diluncurkan pada musim panas lalu menunjukkan militer China sedang mengembangkan bidang ini (rudal hipersonik).

Ada dua tipe utama rudal hipersonik China, meski tak terlalu jelas apa sistemnya.

Pertama, rudal hipersonik yang berada di atmosfer bumi.

Kedua, sistem pengebolan orbital atau FOBS yang terbang di orbit rendah, sebelum bermanuver menuju target.

Ada kemungkinan China telah berhasil menggabungkan dua sistem itu.

"Rudal hipersonik akan membuat kapal induk bakal kesulitan untuk dipertahankan," jelas Dr Zeno Leoni.

Artificial Intelligence dan Serangan Siber

China juga sudah memodernisasi militernya dan mengembangkan metode berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Perusahaan teknologi swasta dan industri pertahanan negara telah digabungkan untuk memgembangkan sektor ini.

Bahkan, sebuah laporan menyebutkan, China mungkin sudah menggunakan militer robot dan sistem panduan rudal, termasuk kendaraan udara dan kapal perang tak berawak.

Bahkan, pada juli lalu, tiba-tiba Inggris, AS dan Uni Eropa menuduh China telah melakukan operasi siber berskala besar dengan target Microsoft Exchange.

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest