GRIDVIDEO - Presiden Rusia, Vladimir Putin memang tak menggunakan teknologi militer canggih termasuk rudal nuklir 'Satan 2' yang disebut-sebut sebagai mesin pembunuh massal.
Meski demikian, militer Rusia masih membuat Ukraina tak mampu berbuat banyak.
Padahal diketahui banyak negara Barat yang telah membantu militer Ukraina dalam hal senjata militer.
Agaknya bantuan militer dari negara-negara Barat itu pun juga masih belum bisa membendung kekuatan tempur Rusia.
Ditambah lagi, Rusia sampai saat ini masih memiliki mesin pembunuh ampuh untuk menghadapi perlawanan militer Ukraina.
Lalu apa sebenarnya mesin pembunuh yang dimiliki oleh militer Rusia tersebut?
Baru-baru ini, media internasional The Independent mengulas mengenai 'mesin pembunuh' milik militer Rusia.
Mesin pembunuh milik militer Rusia tersebut tak lain adalah pasukan bayaran Wagner Grup.
Sudah bukan rahasia lagi, Rusia menggunakan jasa Wagner Grup sebagai tentara bayaran untuk ikut bagian dalam perang melawan Ukraina.
Bahkan pergerakan tentara Wagner agaknya disebut-sebut sangat efektif membantu upaya Rusia menguasai sejumlah wilayah Ukraina.
Terbukti baru-baru ini, tentara Wagner mampu menguasai seluruh wilayah Soledar.
Hal itu diakui sendiri oleh pimpinan Wagner Grup, Wagner Yevgeny Prigozhin pada Rabu (11/1/2023).
"Unit Wagner menguasai seluruh wilayah Soledar," dikutip dari The Independent.
"Sebuah 'kawah' telah dibentuk di pusat kota tempat pertempuran perkotaan terjadi," ungkap Wagner.
Kekuatan tempur Wagner makin bertambah usai disebut-sebut merekrut ribuan narapidana Rusia.
"Grup Wagner telah beralih dari bagian kecil perang Rusia ke komponen utama dalam konflik," kata seorang pejabat Barat.
"Ada kemungkinan realistis bahwa personel Wagner sekarang merupakan seperempat atau lebih dari pasukan Rusia," tambahnya.
Pasukan Wagner terbukti ampun sebagai mesin pembunuh milik Rusia dengan sejumlah kemenangan pertempuran.
Melansir dari CNN International, seorang tentara Ukraina bahkan menjadi korban dalam pertempuran yang terjadi di Soledar.
Selain itu, korban tewas dalam pertempuran tersebut bahkan dikabarkan sangat tinggi dari pihak militer Ukraina.
"Situasinya kritis. Sulit. Kami bertahan sampai yang terakhir," kata prajurit itu."Tidak ada yang akan memberi tahu Anda berapa banyak yang tewas dan terluka. Karena tidak ada yang tahu pasti. Tidak satu orang pun," tambahnya.
Wilayah Soledar kini diambang penguasaan Rusia usai digempur habis-habisan oleh pasukan Wagner.
Bahkan sejumlah tentara Ukraina pesimis akan bisa bertahan atas serbuan tentara Wagner ke wilayah Soledar.
(*)
Baca Juga: Penyebab Rusia Ditakuti Oleh Negara Barat Karena Senjata Militer Ini!
Baca Juga: Rusia Kirim Kapal Perang Rudal Nuklir ke Samudra Hindia, Menhan: Serang Musuh di Laut dan Darat