Pasukan Khusus AS Bantu Ukraina Serang Rusia, Presiden Jokowi Telpon Vladimir Putin Bahas Apa?

Kamis, 03 November 2022 | 12:31
kemenlu.go.id

Jokowi telepon Vladimir Putin di tengah serangan balik militer Ukraina dibantu oleh pasukan khusu AS

GRIDVIDEO.ID - Di tengah kabar pasukan khusus Amerika Serikat (AS) membantu militer Ukraina untuk serang Rusia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kejutkan dunia internasional.

Hal tersebut tak lain karena di tengah serangan balik Ukraina yang dibantu NATO ke Rusia, Presiden Jokowi melakukan sambungan telepon dengan Vladimir Putin.

Dikabarkan beberapa waktu lalu pasukan elite AS telah berada di perbatasan Ukraina dan Rusia.

Militer AS pun disebut-sebut telah bersiap untuk membantu serangan balik Ukraina ke Rusia.

Namun siapa sangka? di tengah memanasnya konflik Rusia-Ukraina tersebut, Presiden Jokowi mencuri perhatian.

Dalam keterangannya, Presiden Jokowi mengaku melakukan perbincangan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Perbincangan antar dua kepala negara tersebut dilakukan melalui sambungan telepon.

Lalu apa sebenarnya yang dibahas oleh Jokowi dengan Vladimir Putin?

Baca Juga: Gibran Tolak Instruksi Presiden Jokowi Soal Pengadaan Mobil Listrik, Akui Siap Disanksi!

Kabar terkait sambungan telepon antara dirinya dengan Vladimir Putin diungkap Jokowi via unggahan di Twitter pada Rabu (2/11/2022).

Lewat unggahan tersebut, Jokowi juga mengungkapkan maksudnya menelepon Vladimir Putin.

Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya dengan Putin tengah membahas terkait Black Sea Grain Initiative.

Tak sampai di situ saja, Jokowi juga mengungkapkan keputusan Rusia untuk bergabung dengan Black Sea Grain Initiative (kesepakatan koridor gandum Laut Hitam).

Baca Juga: Kabar Mantan Pacar Kaesang Disoroti Jelang Pernikahan Anak Bungsu Presiden Jokowi

"Had a phone conversation with President Putin and discussed about the Black Sea Grain Initiative. Welcome Rusia's decision to rejoin the initiative"

"(berbincang dengan Presiden Putin dan membahas tentang Black Sea Grain Initiative. Menyambut keputusan Rusia untuk bergabung kembali)," dikutip dari unggahan Jokowi di Twitter.

Diketahui bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi pada September lalu telah menyinggung terkait Black Sea Initiative (BSI) dengan Martin Griffiths, Under-Secretary-General fot Humanitarian Affairs and Emergency (Wakil Sekjen PBB, Kepala Bantuan Kemanusiaan).

BSI sendiri disebut sebagai cara untuk membantu negara berkembang dalam mengamankan pasokan pangan dan pupuk.

"Komunikasi Menlu Retno dengan UNSG Griffiths secara regular dilakukan dari sejak awal dampak pangan dirasakan akibat terjadinya perang di Ukraina. Komunikasi intensif juga dilakukan menjelang kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kyiv dan Moskow pada akhir Juni lalu," Dikutip dari siaran resmi Kemlu RI.

"Dalam pembicaraan, Menlu Retno tekankan pentingnya ekspor pangan dari Ukraina, dan gandum serta pupuk dari Rusia, agar dapat mencapai negara-negara berkembang," tambahnya.

Ternyata hubungan telepon antara Putin dan Jokowi kali ini tidak menyinggung terkait konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

(*)

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan: Presiden Jokowi Tentukan Nasib Kandang Arema FC

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya