Satu Lagi Korban Tragedi Kanjuruhan Meninggal Dunia, Paru-paru Terluka dan Muntah-muntah

Selasa, 11 Oktober 2022 | 18:21

GRIDVIDEO - Korban Tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia bertambah satu lagi, Selasa (11/10/2022), sehingga total menjadi 132 korban tewas.

Korban Tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia itu adalah Helen Pricela, anggota Aremania yang beralamat di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Hel meninggal dunia setelah salah satu tangannya patah dan mengalami luka di bagian paru-paru dan sempat kesulitan bernapas.

Helen meninggal dunia di Rumah Sakit RSUD Kanjuruhan setelah dirawat selama 10 hari sejak Tragedi Kanjuruhan yang terjadi seusai Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya 2-3 dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).

BACA JUGA: 11 Berkas Ferdy Sambo Diserahkan ke Pengadilan, Petugas Angkut Materi Sidang Tersangka Pembunuhan Brigadir J Pakai Troli

Informasi tentang meninggalnya Helen Pricela itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten malang, Wiyanto Wijoyo.

"Benar. Iya, informasi awal demikian," jelas Wiyanto seperti dikutip Tribunnews.com, Selasa (11/10/2022).

Wiyanto juga membenarkan bahwa Helen meninggal dunia saat masih dirawat di RSUD Kanjuruhan.

BACA JUGA: Bima Sakti Lempar ke Asisten Shin Tae-yong Soal Tawaran Melatih Timnas U-23 Indonesia

Ia menjelaskan, Helen mengalami patah tulah di tangan kiri.

Dia juga didiagnosis mengalami muntah-muntah dan pusing.

"Sekarang kami sedang meluncur ke RSAA Kota Malang," tegas Wiyanto.

MUNTAH-MUNTAH

Sementara itu, menurut Spesialis Anastesi Konsultan ICU RSSA Malang, Arie Zainul Fatoni, Helen Pricela meninggal dunia pada pukul 14.25 WIB, Selasa (11/10/2022), setelah 10 hari menjalani perawatan.

Hanya saja, berbeda dari keterangan Wiyanto, menurut Arie tluang patah yang dialami Helen bukan di tangan kiri, melainkan di tangan kanan.

BACA JUGA:Viral Dugaan Pertamina Kibuli Kadar RON Pertalilte, Harusnya 90 Jadi Hanya 86, Ini Jadi Bukti!

Ia juga menjelaskan, Helen mengalami cedera di bagian dada atau menderita gagal napas akut.

"Penyebabnya cedera di paru-paru. Ada trauma yang menyebabkan cedera," jelas Arie.

Sejak dirawat, Helen Pricela sudah dalam keadaan kritis.

BACA JUGA: Yusuf Mansur Ngaku-ngaku Jadi Komisaris, Grab Langsung Bereaksi Keras!

Ia mengalami pendarahan pada organ bagian dalam.

Tragedi Kanjuruhan itu memang mengerikan.

Setelah Arema kalah 2-3 dari persebaya, sebagian suporter Aremania turun ke lapangan.

Namun, aparat keamanan kemudian merespons dengan tindakan keras.

Mereka menembakkan gas air mata ke arah suporter, bahkan gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun.

BACA JUGA: Obat Alami yang Ampuh Menghempaskan Kurap di Kulit, Wajib Coba!

Sehingga, ribuan suporter panik karena merasa pedih di mata dan susah bernapas.

Mereka pun kemudian berusaha keluar dari stadion untuk menyelamatkan diri.

Sayangnya, banyak pintu yang tertutup dan hanya sedikit pintu yang terbuka, sehingga terjadi desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak.

Onsiden itu menewaskan 131 orang dan ratusan lain mengalami luka berat dan ringan.

Kini, setelah Helen Pricela meninggal dunia, maka korban tewas Tragedi Kanjuruhan menjadi 132 orang.

Editor : Hery Prasetyo

Baca Lainnya