Tragedi Kanjuruhan: Jadwal Tanding Malam jadi Sorotan, PSSI Sebut Sudah Kesepatan Bersama

Senin, 03 Oktober 2022 | 09:58

GRIDVIDEO - Selain penggunaan gas air mata sebagai pengamanan, jadwal pertandingan yang terlalu malam juga menjadi sorotan pada kerusuhan Kanjuruhan.

Ketua Save Our Soccer, Akmal Marhali, secara aktif menyuarakan protes tentang jadwal tanding yang terlalu malam.

Akmal Marhali berpendapat bahwa jadwal pertandingan pada malam hari memiliki kontribusi besar dalah tragedi Kanjurugan.

Dia menegaskan jika PT Liga Indonesia Baru harus merevisi jadwal sepak bola yang terlalu malam.

Menurut Akmal, jadwal malam hari dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan.

"Pertandingan digelar larut malam. LIB harus merevisi ulang jadwal sepak bola yang larut malam karena ini sangat mengganggu kenyamanan dan keamanan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Akmal.

Dia kemudian mencontoh beberapa suporter yang meninggal dunia karena kelelahan dan kecelakaan karena jam tanding yang larut malam.

"Terbukti, sebelum kejadian ini ada enam suporter yang meninggal dunia, termasuk salah satunya Aremania dan Bonek, karena kelelahan, kecelakaan lalu lintas, akibat jam main yang larut malam," tutur Akmal.

Selain itu, sebenarnya pada laga Arema FC Vs Persebaya, pihak kepolisian sebenarnya sudah menyarankan untuk mengganti jadwal tanding dari pukul 20.00 WIB menjadi 15.30 wib.

Permintaan kepolisian ini berdasar karena pertandingan Arema FC dengan Persebaya memiliki tensi yang tinggi.

Namun PT LIB tetap memutuskan jika pertandingan berjalan sesuai jadwal yaitu pukul 20.00 WIB.

Terkait hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, memberikan penjelasan.

Dia mengatakan bahwa keputusan PT LIB berdasarkan pesetujuan bersama.

Pihak PT LIB, Panpel, dan kepolisian telah sepakat jadwal pertandingan tidak berubah dengan beberapa syarat.

"Kita ketahui bahwa kepolisian mengajukan permohonan untuk dilaksanakan sore hari. PT LIB dan panpel melakukan diskusi dan terjadi kesepahaman bersama bahwa silakan laga dilaksanakan malam hari," ujar Yunus.

"Tentu dengan beberapa persyaratan. Salah satunya untuk tidak menghadirkan suporter lawan atau tamu ke stadion. Itu yang menjadi rujukan dari pihak Panpel dan PT LIB untuk berpikir positif bahwa sulit akan ada kerusuhan."

"Di mana letak kerusuhannya ketika tidak ada rivalitas suporter dan tidak ada suporter Persebaya yang datang ke Malang. Akhirnya juga dilakukan atas kesepahaman bersama."

Selanjutnya, dia menjelaskan bahwa pihaknya kini telah melakukan investigasi terkait tragedi di Kanjuruhan.

Editor : Rara A

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya