Grid Video - Laliga dan Otoritas Sepak Bola Spanyol (RFEF) akan menggelar aksi mengheningkan cipta selama satu menit sebagai wujud belasungkawa terkait tragedi Kanjuruhan di Malang.
Laliga beserta PSSI-nya Spanyol, RFEF, memberikan bentuk penghormatan sebagai wujud belasungkawa atas Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu malam tersebut.
Dikutip dari laman resmi Laliga, LaLiga dan RFEF telah menyepakati aksi mengheningkan cipta selama satu menit.
Seremonial tersebut untuk menunjukkan belasungkawa kepada masyarakat Indonesia, terutama kerabat mereka yang meninggal dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, di pulau Jawa.
Laliga dan RFEF juga mendoakan agar mereka yang terluka cepat sembuh dalam insiden berdarah tersebut.
Masih melalui laman resmi LaLiga, sebagai bentuk hormat, akan dilakukan mengheningkan cipta selama satu menit pada semua pertandingan yang masih akan dimainkan pada matchday ke-7 Liga Spanyol 2022-2023 dan matchday ke-8 Divisi Segunda.
Itu artinya dalam empat pertandingan tersisa Liga Spanyol musim ini pada jornada ke-7, yakni Celta Vigo vs Betis, Girona vs Real Sociedad, Real Madrid vs Osasuna, dan Rayo Vallecano vs Elce, akan dilaksanakan momen hening cipta.
Baca Juga: Presiden FIFA Buka Suara Atas Tragedi Kanjuruhan, Singgung PSSI Hingga Sepak Bola Indonesia!
Adapun di Divisi Segunda, aksi simpatik hening cipta bakal dilakukan dalam laga Alaves vs Ponferradina, Leganes vs Albacete, Granada vs Huesca, Real Oviedo vs Cartagena, UD Ibiza vs Lugo, dan Real Zaragoza vs Eibar.
Bagi LaLiga dan RFEF, sepak bola profesional dengan demikian bergabung dalam acara belasungkawa dan mengungkapkan solidaritasnya dengan keluarga para korban.
Jagat sepak bola digemparkan oleh peristiwa berdarah yang terjadi di Malang.
Laga antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam WIB, berakhir rusuh dan memilukan.
Hal ini dikarenakan kondisi di dalam stadion yang chaos dan tidak terkendali.
Suporter Arema FC yang tidak terima dengan kekalahan timnya langsung masuk ke lapangan pertandingan.
Aksi mereka dibarengi dengan upaya aparat kepolisian yang mengamankan laga.
Sebagai tindakan pencegahan, aparat keamanan mencoba menyemprotkan gas air mata.
Nahas, niatan tersebut rupanya berujung tragis.
Banyak korban luka-luka dan meninggal dunia usai dilakukannya penyemprotan gas air mata ke arah tribune penonton.