Grid Video - Dua pelajaran dari peristiwa Hillsborough pada 47 tahun silam bisa diterapkan di tragedi Kanjuuruhan.
Tragedi Hillsborough yang terjadi pada laga semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest menjadi salah satu alasan dari revolusi sepak bola di Inggris.
Penyebab dan jumlah korban yang hampir sama dengan tragedi Kanjuruhan membuat peristiwa ini bisa dijadikan contoh sepak bola Indonesia untuk mulai berbenah.
Pertama adalah revolusi model stadion dengan dihapusnya area teras di dalam stadion.
Para penonton yang diperbolehkan masuk stadion harus sesuai dengan jumlah kursi yang ada.
Sebelum tragedi Hillsborough, teras stadion menjadi area paling berbahaya meski sudah dibatasi dengan pagar besi.
Baca Juga: Presiden FIFA Buka Suara Atas Tragedi Kanjuruhan, Singgung PSSI Hingga Sepak Bola Indonesia!
Penonton sering membludak dan rawan gesekan yang menyebabkan luka-luka di area tersebut.
Akhirnya, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) memberlakukan peraturan bahwa semua penonton hanya bisa menyaksikan pertandingan lewat tribune stadion.
Salah satu penyebab tragedi Kanjuruhan adalah kelebihan kapasitas stadion saat pertandingan berlangsung.
Panitia pelaksana disebut menjual tiket melebihi kapasitas 30 ribu penonton yang seharusnya ada di Stadion Kanjuruhan.
PSSI perlu mengawasi penjualan tiket di setiap pertandingan agar kelebihan kapasitas seperti pada tragedi Kanjuruhan tidak terjadi lagi.
Kemudian yang kedua adalah investigasi yang terang benderang.
Penyelidikan mengenai tragedi Hillsborough sempat tidak menemui titik terang dalam waktu yang lama.
Hal ini disebabkan oleh sikap pemerintah Inggris dan Kepolisian Yorkshire Selatan yang menutup-nutupi kasus ini.
Sikap yang ditunjukkan dua institusi besar tersebut terbukti tidak menghasilkan solusi dan justru menyakiti keluarga korban tragedi Hillsborough.
PSSI dan Kepolisian Indonesia bisa belajar dengan megusut kasus di Stadion Kanjuruhan secara dalam.
Revolusi sepak bola Indonesia dibutuhkan demi mencegah tragedi yang sama berulang di masa depan.
Sepak bola Indonesia berduka usai laga Liga 1, Arema FC versus Persebaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Berdasarkan laporan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afina, dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022) dini hari WIB, jumlah korban meninggal dunia dari tragedi Kanjuruhan mencapai 127 orang.
Mengacu pada jumlah korban jiwa yang dirilis kepolisian, tragedi Kanjuruhan kini menjadi laga kedua yang paling banyak memakan korban jiwa dalam sejarah sepak bola.
Jumlahnya melebihi korban tragedi Hillsborough yang memakan 96 jiwa pada 1989.