Sebut Karier Ferdy Sambo Kalahkan Kapolri, Sosok Ini Juga Bongkar Kenapa Mantan Kadiv Propam Tak Diperiksa Pakai Lie Detector

Rabu, 07 September 2022 | 20:42

GRIDVIDEO.ID - Belum lama ini 3 dari lima tersangka kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat telah diperiksa menggunakan alat pedeteksi kebohongan atau lie detector.

Ketiga tersangka kasus kematian Brigadir J itu tak lain adalah Bharada E, Bripka RR dan Kuat Maruf.

Namun publik justru dikejutkan dengan dua sosoik tersangka lain yang dituding sebagai otak utama pembunuhan Brigadir J yakni Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.

Bagaimana tidak? Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sampai saat ini belum juga diperiksa menggunakan alat lie detector seperti ketiga tersangka lain.

Baca Juga: Karier Sebagai Perwira Polisi Hancur Seketika, Ternyata Ini Motif Anak Buah Ferdy Sambo Nekat Hilangkan Bukti Pembunuhan Brigadir J

Tetapi baru-baru ini mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi membocorkan hal mengejutkan terkait alat penguji kejujuran tersebut.

Sebagai mantan petinggi Polri, Ito Sumardi mengungkapkan terkait keakuratan alat lie detector untuk mengungkpak sebuah kasus.

Sebelumnya, Ito membeberkan bahwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi berhak untuk menolak menggunakan lie detector.

Hal itu tak lain karena alat pendeteksi kebohongan ini memiliki akurasi yang belum pasti.

Baca Juga: Antara Pembunuhan Brigadir J dan Penembakan di Lapas Cebongan, Ada Simpul yang Bisa Membuat Ferdy Sambo Lolos

"Penggunaan dari lie detector bukan bagian dari SCI, jadi di sini penggunaan lie detector ini tidak bisa kita paksakan digunakan pada seseorang untuk digunakan, dia punya hak untuk menolak. Kenapa demikian? Karena akurasi dari alat lie detector ini sampai saat ini belum bisa dijamin 100 persen," jelas Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi, dikutip dari YouTube tvOneNews, yang tayang pada Senin (5/9/2022).

"Dan itu (hasil lie detector) tidak bisa dijadikan satu petunjuk bahwa orang tersebut mengaku atau tidak. Orang yang diperiksa mempunyai hak untuk mengingkari ya, itu diatur dalam pasal," lanjutnya.

Melansir dari Tribunnews.com, pendapat Ito Sumardi itu juga dibenarkan oleh pakar hukum pidana, Mudzakkir.

Mudzakkir hanya menambahkan jika alat lie detector ini akan jadi petunjuk, apakah saksi bicara bohong atau jujur.

Baca Juga: Bripka RR Jadi Saksi, Kuat Maruf Marahi Brigadir J Tanpa Sebab Hingga Buat Putri Candrawathi Lapor Pada Ferdy Sambo

"Prinsipnya gini, kan ada saksi. Jadi saksi itu bohong atau tidak bohong, jadi pakai alat lie detector. Jadi bukan ini alat bukti, cuma untuk menguji apakah keterangan saksi itu diberikan secara benar atau bohong. Jadi yang membuktikan itu keterangan saksinya," jelas Mudzakkir.

Ferdy Sambo Kalahkan Kapolri

Selain mengomentari seputar penggunaan alat lie detector, Ito Sumardi juga sempat menyoroti sepak terjang Ferdy Sambo dalam karier kepolisiannya.

Bukan tanpa alasan, Ito cukup terkejut dengan usia Ferdy Sambo yang masih sangat muda tetapi memiliki karier cukup cemerlang.

Baca Juga: Terbukti Rusak CCTV di TKP Pembunuhan Brigadir J, Agus Nurpatria Jalani Sidang Kode Etik, Diperintah Ferdy Sambo?

Bagaimana tidak, mantan Kabareskrim itu menyebut Ferdy Sambo terlalu muda untuk menyandang bintang dua di pundaknya.

"Sambo itu masih terlalu muda. Usia 46 sudah mendapat bintang dua. Saya usia 46 saja masih kombes," kata Ito Sumardi dikutip dari detikX pada Senin (05/9/2022).

Di usianya yang kini baru memasuki 49 tahun, Ferdy Sambo telah menjabat posisi strategis di tubuh Polri.

Apalagi diketahui bahwa Ferdy Sambo hanya satu tahun menyandang pangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal.

Kala itu jabatan Ferdy Sambo adalah Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

Namun demikian Ito juga menyoroti loncatan karier Ferdy Sambo yang cukup mengejutkan.

"Sambo itu, kan, dari direktur langsung loncat menjadi polisinya polisi, Kadiv Propam," kata Ito.

Tak sampai di situ saja, bahkan Ito Sumardi menyebutkan bahwa perjalanan karier Ferdy Sambo tersebut mengalahkan Kapolri.

"Kalau sampai delapan (seperti Sambo), Kapolri saja kalah banyak," kata Ito.

(*)

Baca Juga: Terseret Skenario Ferdy Sambo, Siapa Kapolda yang Bawa Pesan ke Kuasa Hukum Brigadir J?

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya