TOP VIDEO: Berani Jual Harga Bensin Rp 8.900 di Bawah Pertamina, Ternyata Ini Sosok Pemilik SPBU Vivo!

Senin, 05 September 2022 | 14:14

GRIDVIDEO.ID - Pemerintah Indonesia telah memutuskan perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Perubahan harga BBM tersebut menyangkup tiga jenis yakni Pertalite dari Rp 6.700 menjadi Rp 10.000 per liter, solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Namun publik justru dikejutkan dengan perusahaan SPBU swasta yang masih menjual bensin dengan harga di bawah Pertamina.

SPBU tersebut tak lain adalah Vivo.

Baca Juga: Ironis, Ini Sebabnya Indonesia Tergantung BBM dari Singapura Hingga Neraca Perdagangan Defisit

Hal itu terkuat pertama kali lewat media sosial saat harga BBM jenis yang dijual seharga Rp 8.900 per liter viral.

Kini kota-kota yang teradpat SPBU Vivo pun diserbu oleh pengguna kendaraan bermotor lantaran harga bensin yang lebih murah dari pada SPBU milik Pertamina.

Lantaran hal tersebut, PT Vivo Energy Indonesia kini jadi sorotan masyarakat termasuk siapa pemiliknya.

Melansir dari Kompas.com, jaringan SPBU Vivo merupakan perusahaan sektor hilir minyak dan gas bumi yang resmi beroperasi di Indonesia sejak tahun 2017 silam.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun, Kenapa Harga BBM di Indonesia Justru Naik?

Perusahaan berbasis energi ini awalnya bernama PT Nusantara Energi Plant Indonesia (NEPI) yang kemudian berganti menjadi PT Vivo Energy Indonesia.

Meski namanya hampir serupa dengan merek ponsel asal China, secara kepemilikan, perusahaan penyalur BBM ini sejatinya masih terafiliasi dengan Vitol Group, raksasa minyak yang berbasis di Swiss.

Mengutip dari laman resmi Vitol Grup, Perusahaan ini awalnya berdiri di Rotterdam pada 1966.

Selain berhasil mengembangkan jaringan SPBU di negara asalnya, Vitol Grup juga membuka peluang disejumlah negara seperti Singapura, Inggris, Australia dan beberapa negara di Afrika.

Baca Juga: Masyarakat Bisa Bernapas Lega, Usai Harga BBM Naik, Pemerintah Langsung Turunkan Bantuan Sosial, Mensos: Per September Ini

Vitol Group bisa dibilang merupakan salah satu perusahaan penyalur BBM terbesar secara global.

Pada tahun 2021 lalu, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar 279 miliar dollar AS.

Dengan jaringan di lebih dari 40 negara, di tahun 2020, perusahaan multinasional ini memperdagangkan 367 juta ton minyak mentah dan produk turunannya.

Selain bermain di hilir dengan menjual BBM secara langsung melalui jaringan SPBU-nya, Vitol Group juga merambah sektor hulu dengan ikut mengebor minyak di Afrika dengan produksi sekitar 55.000 barel per hari.

Baca Juga: Perbandingan Harga BBM Shell, Vivo, Pertamina, dan BP per September 2022

Sementara di Indonesia sendiri, perusahaan ini berkantor di Gama Tower, Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta.

Guna mendukung operasionalnya, Vivo juga memiliki unit kilang mini dan tangki BBM di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Perusahaan ini berekspansi dengan membangun bisnis SPBU Vivo yang secara langsung berkompetisi dengan Pertamina maupun SPBU lain milik swasta yang sudah lebih dulu eksis seperti Shell, AKR, dan BP.

Sedangkan lokasi SPBU yang dipakai VIvo di Indonesia sebagian berasal dari SPBU Total yang telah hengkang dari RI.

Untuk jenis BBM yang dijual, SPBU Vivo hanya menjual bensin jenis umum seperti Revvo 89, Revvo 92 dan Revvo 95.

SPBU Vivo jadi sorotan lantaran menjual bensin dengan harga lebih murah dari SPBU Pertamina dengan jenis Revvo 89, yakni BBM dengan research octane number (RON) 89 dengan harga Rp 8.900 per liter.

(*)

Baca Juga: Harga BBM Naik, Demo Pecah di Beberapa Daerah dari Mahasiswa hingga Buruh

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya