Raut Wajah Ferdy Sambo Tak Sedih, Para Bawahannya Nangis saat Tahu Diperalat untuk Rekayasa Pembunuhan Brigadir J

Jumat, 02 September 2022 | 05:00

GRIDVIDEO - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim mengungkapkan mimik wajah Ferdy Sambo saat sidang Kode Etik Profesi Polri (KKEP), Kamis (25/8/2022) sampai Jumat (26/8/2022).

Disebutkan oleh Yusuf Warsyim, Ferdy Sambo tak terlihat menunjukan ekspresi sedih atau menangis.

Di sisi lain, anak buah Ferdy Sambo tampak tak bisa menahan tangisnya saat hadir di persidangan.

"Bagaimana sikap FS, keseriusan FS, saya pantau langsung. Dalam kegiatan itu tentu FS tidak ada merasa sedih ataupun bahkan menangis," kata Yusuf dalam siaran langsung YouTube Kompas.com, Rabu (31/8/2022).

Baca Juga: Komnas HAM Minta Polisi Usut Lagi Kasus Pelecehan Seksual Putri Candrawathi, Dugaan Mengarah ke Kekerasan Seksual

Di sisi lain, Ferdy Sambo telah mengakui kesalahannya dan lebih banyak menundukkan kepala selama sidang.

"Memang sudah ada permohonan maaf yang disebar ke publik dalam proses sidang itu di samping ada menunjukkan rasa bersalah itu," ujarnya.

"Yang bersangkutan langsung pada saat itu juga menyampaikan pernyataan permohonan banding secara lisan. Ini kami sudah melihat," kata Yusuf.

Di sisi lain, para bawahan Ferdy Sambo sebenarnya sudah mengetahui kebohongan atasannya.

Baca Juga: Ternyata ini yang Diucapkan Ferdy Sambo untuk Menghipnotis Bawahannya

"Ketika mereka (bawahan Sambo) ditanya kapan saudara merasakan bahwa apa yang dikatakan FS itu bohong, tidak sesungguhnya fakta, yang ada di situlah mereka menusuk hati sehingga tidak bisa menahan air matanya," kata Yusuf.

Kepada para bawahannya, Ferdy Sambo meyakinkan bahwa istrinya telah dilecehkan oleh Brigadir J.

"Terus ditanya lagi (ke) bawahannya, 'Itu kalau terjadi kepada kamu, bagaimana posisinya?'. Menyampaikan istrinya itu (dengan sebutan) mbakmu. 'Itu kalau terjadi itu bagaimana? Apa yang terjadi pada mbakmu terjadi?'," ujar Yusuf.

Ferdy Sambo juga memerintahkan bawahannya untuk mengumumkan Bharada E adalah penembak nomor satu.

Baca Juga: UPDATE Kasus Brigadir J, Temuan Baru Komnas HAM, Ferdy Sambo Pakai Jabatannya untuk Rancang Skenario sampai Rusak Bukti

"Kan waktu itu ada rilis soal sebutan (Bharada E) penembak nomor satu. Itu ada perintah dari FS," ucap Yusuf.

"Itu jadi disugesti apakah hipnotis dan sebagainya. Itu yang muncul di keterangan saksi pada waktu kemarin mereka pada waktu itu memercayai apa yang dikatakan oleh FS," kata dia.

Para bawahan Ferdy Sambo seolah dihipnotis oleh atasannya.

"Ketika itu masuk ke pertanyaan saksi yang ditanya kapan ada kesadaran bahwa menjalankan perintah itu salah, bahwa faktanya tidak demikian yang diskenariokan, muncullah sebuah tangisan di antara saksi itu. Mungkin dia merasa bersalah atau kecewa dengan FS," kata Yusuf.

(*)

Editor : Pradipta R

Sumber : Kompas.com, Youtube

Baca Lainnya