GRIDVIDEO.ID -Dalam naskah-naskah kuno baik dari Kitab Suci maupun tulisan bernada sejarah, banyak menuliskan mengenai kisah hidup manusia yang mampu mencapai usia ratusan tahun.
Hal itu berbanding terbalik dengan keadaa yang terjadi pada manusia sekarang yang jarang ditemui mencapai usia ratusan tahun.
Tak sedikit yang mempertanyakan apakah benar usia manusia-manusia kuno bisa mencapai ratusan tahun.
Namun tak sedikit juga yang menyimpulkan bahwa ada kesalahan dalam menerjemahkan tulisan-tulisan kuno tersebut.
Tetapi teks-teks kuno dari banyak kebudayaan telah menunjukkan hal yang sama.
Teka-teki yang timbul tersebut salah satunya lantaran diketahui bahwa angka-angkayang tertulis di banyak literasi kunomungkin memiliki makna simbolis.
Pada dasarnya, hal itu menimbulkan pertentangan yang terjadi pada para ahli terkait rentang umur manusia apakah semakin hari semakin menurun.
Perdebatan yang cukup jelas terlihat dari penentuan waktu pada Zaman dulu dengan sekarang yang sangat mencolok.
Melansir dari Intisari Online, dulu masih banyak yang menggunakan penentuan waktu dengan orbit bulan (sebulan), tidak seperti orbit matahari (12 bulan) yang digunakan oleh manusia sekarang.
Tetapi jika kita sesuaikan dengan pemahaman itu, usia Nabi Adam yang semula 930 menjadi 77 yang lebih masuk akal pada saat kematiannya.
Hal tersebut punbisaberarti dia akan menjadi ayah dari putranya, Set, pada usia 11 tahun, yang kemudian menjadi tidak konsisten.
Bila menilikdalam Daftar Raja Sumeria yang berumur 4.000 tahun,ditemukan jugabeberapa penggunaan angka kuadrat.
Dwight Young dari Universitas Brandeis menulis tentang rentang hidup pasca-banjir (Nabi Nuh) dalam Daftar Raja Sumeria:
"Rentang tertentu tampaknya hanya muncul sebagai kelipatan 60."
Jumlah besar lainnya dapat dikenali sebagai kuadrat: 900, kuadrat dari 30; 625, kuadrat 25; 400, kuadrat 20.
Artikel Young, berjudul “A Mathematical Approach to Certain Dynastic Spans in the Sumerian King List,” telah diterbitkan dalam Journal of Near Eastern Studies pada tahun 1988.
Sementara itu,catatan medis Tiongkok juga menuliskan kisah seorang dokter bernama Cuie Wenze dari dinasti Qin berumur 300 tahun.
Wah Yule dari dinasti Han kemudian hidup sampai 280 tahun.
Seorang biksu master Tao tingkat tinggi, Hui Zhao, berumur 290 tahun dan Lo Zichange berumur 180 tahun.
Joseph P. Hou, Ph.D., ahli akupunktur, menulis dalam bukunya:
"kunci bangsa Timur untuk hidup lama adalah memelihara hidup, termasuk fisik dan mental atau spiritual."
Sedangkan untuk masa sekarang,disebut-sebut masih ada orang yang dilaporkan memiliki umur panjang hingga 150 tahun atau lebih.
Tetapi, laporan-laporan ini sering datang dari daerah pedesaan, di mana dokumentasi masih sedikit dan hanya mengandalkan ingatan kolektif orang sekitar.
Seperti halnya, orang-orang di wilayah Kaukasus di Rusia beberapa waktu ini yang mengklaim usia mencapai lebih dari 170 tahun meski diketahui tanpadokumentasi untuk mendukung klaim mereka.
Sementara itu, terkait umur panjang di zaman kuno telah lama dihubungkan dengan praktik Tao atau budidaya pikiran-tubuh, di Cina.
Namun untuk saat ini, para ilmuwan modern dibiarkan memercayai apa yang dikatakan catatan kuno dan ingatan kolektif desa tentang rentang hidup yang tampaknya tidak dapat dipercaya.
Atau untuk mempertimbangkan kisah-kisah orang berumur panjang bisa mengambil pandangan sebagai kisah yang dilebih-lebihkan.
Tak berhenti di situ,ada juga yang memahami itu sebagai simbolisme atau kesalahpahaman yang dititik beratkan pada masalah iman dan kepercayaan.
(*)