Sosok Senior Bharada E Ini Ngaku Lihat Brigadir J Terkapar, Kecurigaan Atas Tewasnya Ajudan Irjen Ferdy Sambo Makin Terang?

Sabtu, 06 Agustus 2022 | 18:38

GRIDVIDEO.ID - Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J makin jadi sorotan usai penemuan bukti baru oleh Komnas HAM.

Bagaimana tidak? Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) belum lama ini telah memeriksa sejumlah ajudan Irjen Ferdy Sambo terkait kematian Brigadir J.

Salah satunya tak lain adalah sosok senior Bharada E yang sempat mengaku melihat Brigadir J terkapar.

Melansir dari Fotokita.ID, sosok yang dimaksud diketahui bernama Bripka Ricky.

Baca Juga: Brigadir J Alami 5 Tembakan tapi Ditemukan 7 Titik Luka, Ahli Forensik Jelaskan Kemungkinan yang Terjadi, Bisa Begitu?

Namun hal mengejutkan justru ditemukan oleh Komnas HAM usai bertemu dengan senior Bharada E yang kini ditetapkan jadi tersangka.

Hal itu terkait Bripka Ricky yang disebut-sebut gagal menjawab pertanyaan kunci Komnas HAM.

Ya, bukan lagi rahasia, sosok Bripka Ricky tiba-tiba ikut jadi sorotan usai beberapa waktu lalu disebut mengaku melihat insiden Brigadir J terkapar usai baku tembak.

Bukan tanpa alasan, sosok Bripka Ricky disebut jadi salah satu saksi kunci lantaran saat kejadian sejumlah rekaman CCTV di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif itu rusak.

Baca Juga: Ironis, 25 Polisi Tak Profesional Tangani Kasus Brigadir J, Halangi Penyelidikan dan 4 Orang Sudah Ditahan di Tempat Khusus

Lantaran hal itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun akhirnya turun tangan atas kasus tewasnya Brigadir J.

Dalam keterangannya, Kapolri menyebutkan bahwa anggota polisi yang mengambil dekoder CCTV kini ikut diperiksa tim khusus.

Mengutip dari Tribunnews.com, Komnas HAM mendapatkan rekaman CCTV itu dari Mabes Polri dalam pengusutan tewasnya Brigadir J.

Komnas HAM saat ini tengah memvalidasi time line peristiwa pada 8 Juli 2022 yang ditunjukkan dalam CCTV.

Baca Juga: Pembunuh Brigadir J Bisa Ketar-ketir, Serda Ucok Akui Siap Tangkap Otak Pelaku, Ternyata Ini Sebabnya!

"Nah, 15.30 WIB sampai, tapi sebelum itu ada Pak Sambo, masuk bersama ajudannya juga Deden tadi, didampingi satu orang petugas PCR. Jadi kayaknya mereka sudah menyiapkan petugas PCR karena rombongan Ibu mau dateng," papar Taufan saat menjadi narasumber dalam acara diskusi virtual pada Jumat (5/8/2022).

"Sementara rombongan Ibu PC, Bharada E, kemudian Yoshua dan lain-lain, ada Ricky, ada asisten rumah tangga masih muda, itu berangkat ke Jakarta, terekam dalam CCTV, sampai jam setengah 4 kurang lebih," terang Taufan.

"Setelah itu beruntut ada ART, Yoshua juga kelihatan di situ, PCR, Bharada E atau Richard itu kelihatan PCR. Setelah itu istirahat semua, krunya, ART, ADC, dan lain-lain berada di depan rumah. Tapi tidak terlihat di CCTV, hanya keterangan mereka, Ibu masuk dalam kamar," urai Taufan panjang lebar ke peserta diskusi.

"Nggak sampai satu jam mereka istirahat, itulah yang kami tahu bahwa memang benar mereka di depan rumah, karena keterangan mereka ADC-ADC itu klop dengan teleponnya Vera, telepon Vera kan bilang dia 16.31, jadi bukan 16.43, 16.31 bertelepon ke Yosua, dia mendengar waktu Yosua menjawab itu ada suara orang tertawa-tertawa, jadi Yosua itu lagi kumpul-kumpul dengan temannya, biasa kan, sambil menunggu bosnya ini berkemas ke rumah dinas," terang Taufan mengurai hasil pemeriksaan CCTV.

Baca Juga: 'Makin Terang Benderang', Usai Periksa 10 HP Terkait Kasus Tewasnya Brigadir J, Komnas Ham Temukan Bukti Mengejutkan!

"Nggak berapa lama, berapa menit kemudian Pak Sambo keluar juga menuju tempat lain, tetapi baru berapa menit dia berjalan, dalam CCTV itu berhenti. Nah kemudian berbalik mobilnya itu, CCTV nggak bisa menjelaskan apa-apa, tapi hanya keterangan penyidik yang menyatakan bahwa katanya dia menuju rumah dinas itu karena ditelepon oleh istrinya ada kejadian itu, itu versi dia," urai Taufan lagi.

"Sampai di situ kemudian CCTV lainnya memperlihatkan mobil Provos hilir mudik, mobil patroli hilir mudik, yang dikatakan bahwa mereka ditelepon dan hebohlah ya ngurusin itu," kata Taufan.

"Lantas, pada pukul 19.00 WIB, mobil ambulans terekam berada di TKP. "Lalu ada kelihatan mobil ambulans kurang lebih jam 7 sampai direkam semua sampai di RS Bhayangkara," lanjut Taufan.

Apa yang diceritakan Bripka Ricky saat bertemu dengan Komnas HAM disebut-sebut mirip dengan keterangan Bharada E.

Kini akhir dari kasus kematian Brigadir J pun dinanti oleh masyarakat Indonesia.

(*)

Baca Juga: 15 Handphone Diperiksa Komnas HAM, Jadi Barang Bukti Tewasnya Brigadir J, Fakta Apalagi yang Terkuak?

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho