China Bokade dan Kepung Taiwan, Indonesia Diminta Campur Tangan

Sabtu, 06 Agustus 2022 | 07:00

GRIDVIEO - China rupanya benar-benar marah dan pamer kekuatan dengan memblokade wilayah laut dan udara Taiwan.

Lalu, apa yang diharapkan taiwan dari Indonesia hingga diminta campur tangan?

Aksi CHina itu muncul setelah Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi, berkunjung ke Taiwan.

Setelah itu, China langsung menggelar patihan militer besar-besaran di seputar Taiwan.

Latihan militer China itu sama saja telah memblokade wilayah laut dan udara Taiwan.

China telah menumumkan akan menggelar latihan militer selama 4 hari, dari Kamis (4/8/202) sampai Minggu (7/8/202).

Latihan militer China itu melepaskan tembakan langsung di sisi timur laut, utara, barat laut, timur, selatan, dan barat daya Taiwan.

Sehingga, sama saja Taiwan dikepung oleh militer China, meski mereka hanya berlatih.

Namun, faktanya, latihan militer itu merambah ke enam wilayah perairan dan udara Taiwan.

Akibatnya, beberapa penerbangan internasional dari dan ke Taiwan dibatalkan.

Latihan militer China juga memengaruhi operasional 17 jalur pelayaran internasional dan tujuh pelabuhan internasional dari Taiwan.

Beberapa latihan bahkan sudah termasuk menginvasi perairan teritorial, wilayah yang sangat berdekatan dengan Taiwan.

"Aksi ini pelanggaran serius terhadap hukum internasional, membahayakan perdamaian dan stabilitas kawasan dan selat Taiwan, serta melanggar hak dan kepentingan dari pesawat terbang dan kapal laut dari berbagai negara yang akan melintas di kawasan itu," kata Perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei di Jakarta (TETO), John Chen, dalam pernyataan resmi yang dikirim TETO kepada Kompas.com, Jumat (5/8/2022).

Karena itu, John Chen meminta semua kalangan di Indonesia menuntut China untuk segera menghentikan segala provokasi militer.

"Saya juga mengimbau kepada seluruh kalangan masyarakat di Indonesia untuk terus menunjukkan solidaritas dengan Taiwan sebagai sesama negara demokrasi, untuk bersama-sama mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan menjaga perdamaian serta tatanan internasional," kata John Chen.

China tetap menganggap Taiwan sebgai bagian dari wilayahnya, hanya masalahnya sekarang Taiwan menjadi provinsi memberontak.

Sementara, Taiwan berusaha menjadi negara independen dan demokratis, terlepas dari China.

Upaya ini didukung oleh Amerika Serikat, sehingga hubungan China dan AS sering tegang karena Taiwan.

Kehadiran Nancy Pelosi ke Taiwan kembali menegangkan hubungan China-AS.

Bahkan, Taiwan kini bisa dikatakan dalam kondisi krisis.

Sebab, Presiden China, Xi Jinping terang-terangan menyatakan akan melakukan upaya sekuat tenaga jika AS bermain api dengan terus memprokasi dan mendukung Taiwan.

Tag

Editor : Hery Prasetyo