Menurutnya, kasus seperti itu bagian dari skenario untuk menyebar hoaks dan membangun opini oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
Ia juga mengingatkan tentang sebuah video hoaks yang mengetengahkan seorang keturunan Tionghoa menunjukkan kepemilikan 3 KTP.
"Video hoaks itu sudah muncul pada tahun 2017, tapi diputar terus dan dibagikan ulang," jelas Zudan.