Negeri Ratu Elizabeth itu juga akan mengirim tank kebanggaan mereka yakni Challenger 2 sebanyak 14 unit ke Ukraina.
Sejumlah negara lain anggota NATO seperti Polandia, Finlandia hingga Norwegia juga telah meminta persetujuan Jerman sebagai negara produsen Leopard 2 untuk mengirim tank sebagai bantuan militer.
Meski dipastikan akan mendapat bantuan tank sebanyak 321 unit, tapi kedatangan kendaraan perang ke Ukraina itu belum diketahui kapan tanggal pastinya.
“Sampai hari ini, banyak negara telah secara resmi mengonfirmasi kesepakatan mereka untuk mengirimkan 321 tank berat ke Ukraina,” kata Duta Besar Ukraina untuk Perancis, Vadym Omelchenko.
Ia menambahkan, terkait tanggal pengiriman akan tergantung pada jenis tank dan negara asalnya.
Selain itu juga akan didahului dengan konsultasi antaran Ukraina dengan negara-negara yang bersangkutan.
“Kalau harus menunggu sampai bulan Agustus atau September, sudah terlambat,” tambahnya.
Sebenarnya, bantuan militer yang diterima Ukraina seperti saat ini bukanlah yang pertama kalinya didapat oleh Kyiv.
Beberapa waktu lalu, Ukraina juga sempat mendapatkan bantuan militer dari AS berupa sistem rudal pertahanan, HIMARS.
Kini bantuan militer berupa tank berbagai jenis tersebut dianggap sejumlah pakar bisa membuat keadaan perang Rusia vs Ukraina berubah drastis.
Hal itu lantaran tank-tank yang didapatkan Ukraina sebagai bantuan militer merupakan jenis senjata perang ofensif.
Dengan kata lain, militer Ukraina dalam waktu dekat ini diduga akan mengadakan serangan balik ke kantong-kantong pertahanan militer Rusia.