Istri Polisi Korban Kekerasan Seksual Cabut Laporan dan Sebut Tak Merasa Dijual sang Suami

GRIDVIDEO - MH istri dari Aiptu AR anggota Polisi Pamekasan, Madura mencabut laporan di Polda Jatim, Senin (9/1/2023).

Sebelumnya MH melaporkan suaminya karena tindakan kekerasan seksual hingga seks menyimpang.

MH mengaku sering kali "dijual" Aiptu AR untuk berhubungan badan dengan rekan kerja suaminya yang juga anggota kepolisian.

Selain itu MH juga melaporkan bahwa Aiptu AR mengonsumsi narkoba.

Aiptu AR mengonsumsi narkoba sebelum melakukan aksinya.

Namun kini MH mencabut laporan tersebut dengan kuasa hukumnya yang baru, Subaidi.

Sebelumnya, MH menggunakan jasa Yongky Yolies Nata sebagai kuasa hukumnya.

MH memberikan surat kuasa yang berisi supaya Subaidi yang menjadi pengacara barinya mencabut laporan ke Polda Jatim.

Subaidi menjelaskan alasan kliennya mencabut laporan karena merasa kasihan dengan kedua anaknya.

Kedua anak MH kini duduk di bangku SMA dan kuliah.

Mereka sering kali ditanya oleh teman-temannya tentang kasus tersebut.

Hal itu sampai membuat anak MH tidak mau keluar rumah hingga tidak ingin sekolah dan kuliah.

Mereka merasa malu untuk bertemu dengan teman-temannya.

"Klien kami kasihan terhadap dua anaknya, takut juga terkena dampak sosial dan mendapatkan bully-an dari teman-temannya," tutur Subaidi.

Selain itu, kliennya juga sudah puas karena suaminya telah ditahan oleh Propam Polda Jatim karena laporan yang dia buat.

Bagi MH, hal itu sudah cukup membuat suaminya jera.

MH berharap bisa kembali menjalin hubungan yang baik dengan suaminya dan menjaga nama baik keluarga.

"Klien kami juga berharap bisa menjalin hubungan yang baik lagi dengan suaminya demi masa depan anak," ujar Subaidi.

Subaidi juga mengatakan jika selama ini media selama ini salah menyebut MH telah dijual suaminya.

Dia menegaskan MH tidak pernah merasa dijual oleh suaminya.

"Perlu kami tegaskan terhadap sejumlah media yang telah memberitakan sebelumnya. Klien kami tidak merasa dan tidak pernah dijual oleh suaminya kepada kawan-kawanya," kata Subaidi.