GRIDVIDEO - Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kompak membatah kesaksian Bharada E tentang skenario pembunuhan Brigadir J.
Bharada E mengatakan bahwa Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan Brigadir karena sakit hari istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan korban.
Pada saat Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan, Bharada E mengungkapkan jika Putri Candrawathu juga ikut dalam pembicaraan tersebut.
Namun kesaksian Bharada E itu dibantah oleh Sambo dan Putri.
Sambo membantah telah merencanakan pembunuhan kepada Brigadir J termasuk menyuruh Bharada E menembak dan memberikan peluru.
Selain itu Sambo juga membantah Putri ada di sampingnya.
"Kesaksian berbeda mulai di lantai 3 (rumah Saguling), istri ada di samping saya, harus kasih mati anak ini, nanti kamu bunuh Yosua, kemudian kau tambahkan amunisi, serahkan peluru, kemudian permintaan senjata HS ini pasti akan saya bantah dalam kesaksian ini," tutur Sambo.
"Terkait dengan di Duren Tiga, sudah isi senjatamu, pegang lehernya, berlutut, woi kau tembak 3-4 kali, kemudian sisanya saya menembak, kemudian saya maju, kemudian juga saya melakukan penembakan. Dan ketika menembak saksi tidak maju itu, sudah jelas saksi maju itu saksi maju ke depan. Tapi tidak apalah silakan hakim yang menilai."
Sementara itu, Putri pun ikut membantah kesaksian dengan mengatakan dirinya tidak tahu di mana Bharada E berada,
Putri juga mengatakan dia tidak pernah mengatakan tebtang CCTV dan sarung tangan seperti yang kesaksian Bharada E.
"Saya tidak pernah membicarakan tentang CCTV, sarung tangan bersama dek Richard dan Pak FS," ujar Putri.
Bharada E memang mengatakan mendengar Putri mengatakan tentang CCTV dan sarung tangan ketika mereka merencanakan pembunuhan kepada Brigadir J.