GRIDVIDEO - Putri Candrawathi mengaku sedang berada di kamar ketika terjadi aksi penembakan terhadap Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Istri Ferdy Sambo itu mengatakan dirinya sedang beristirahat lalu mendengar suara ribut-ribut ada letusan.
"Saya waktu itu sedang istirahat sedang tiduran di tempat tidur. Terus saya mendengar seperti suara-suara gitu ribut-ribut terus tiba-tiba terdengar letusan," ujar Putri Candrawathi.
Ketike mendengar suara letusan, Putri mengaku ketakutan hingga menutup telinga.
Namun Putri mengatakan dirinya tidak bisa berbuat apa-apa karena sedang tidak enak badan.
"Saya di kamar tutup telinga dan saya takut. Karena saya sedang tidak enak badan jadi saya hanya meringkuk di tempat tidur sambil menutup kedua telinga saya," tutur Putri.
Mendengar kesaksian Putri tersebut, hakim kemudian memperlihatkan foto jenazah Brigadir J untuk mengonfirmasi letak kamar Putri.
Tapi Putri tidak melihat secara tegas, dia hanya menunduk sambil sesekali mengintip ke layar.
"Di mana kamar saudara?" tanya majelis hakim.
"Di depannya, di depan kaki belakangnya," jawab Putri.
Hakim kemudian meminta Putri untuk melihat lebih lama.
Ini karena sebelumnya Putri sempat mengatakan tidak melihat jenazah Brigadir J saat keluar kamar untuk pulang ke rumah Saguling.
Padahal berdasar keterangan sebelumnya, Putri melintas di dekat jenazah Brigadir J saat dijemput Sambo di kamar.
"Coba lihat dulu, saudara mengatakan tidak tahu, tidak melihat jenazah. Dijemput kan harusnya saudara tahu," kata Hakim Wahyu.
"Pada saat kejadian saya tidak melihat yang mulia," ucap Putri.
Putri menceritakan jika saat di kamr dirinya terkejut tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar yang ternyata adalah Sambo.
"Setelah mendengar letusan, ada yang buka pintu balik ke arah pintu itu dan ternyata itu suami saya, terus suami saya merangkul saya membawa saya keluar saya diantar Ricky diantar ke Saguling ke lantai III dan ke kamar untuk istirahat," kata Putri.