Baca Juga: Penyerahan Air Siraman dari Erina Gudono kepada Kaesang Pangarep, Dikumpulkan dari 7 Sumber
Tepatnya di Jalan Brigjen Slamet Riyadi yang menjadi jalan utama di kota Bengawan.
Loji Gandrung didesain oleh C.P, Wolff Schoemaker pada masa kolonial.
Ia merupakan arsitek asal Belanda dan sosok guru besar arsitekrut di Technishe Hoogeschool te Bandoeng yang kini berganti nama menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Pada awal pembangunan, Loji Gandrung sendiri sebenarnya merupakan rumah kediaman seorang saudagar perkebunan hula dan tuan tanah di Boyolali yang bernama Johannes Augustinus Dezentje (1797-1839).
Tinus, sapaannya merupakan anak dari seorang pejabat militer Kolonial Belanda bernama August Jan Caspar.
Loji Gandrung sendiri mulai dibangun usai Tinus menikah pada tahun 1819 dengan seorang anggota Keluarga Keraton Kasunanan Surakarta, Raden Ayu Cokrokusumo.
Karena menikahi bangsawan kerajaan, Tinus juga menyandang status sebagai ipar dari Sunan Paku Buwono (PB) IV.
Pernikahan Tinus ini merupakan yang kedua kalinya usai istri pertamanya meninggal dunia pada tahun 1816 usai melahirkan anak pertama mereka.
Sementara itu untuk penamaan hingga dikenal sebagai Loji Gandrung sendiri bermula saat Tinus menempatkan seperangkat alat gamelan di teras rumah dan memperbanyak pekarangan serta taman.