Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Terbongkar Isi WA Teddy Minahasa ke AKBP Dody untuk Ambil Barang Bukti Narkoba

Rara Ayu Sekar Langit - Sabtu, 22 Oktober 2022 | 19:05

GRIDVIDEO - Pengacara eks Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara, Adriel Viari Purba mengungkapkan percakapan WA Teddy Minahasa kepada kliennya.

Lewat percakapan WA tersebut, Teddy Minahasa memerintah AKBP Dody untuk menyisihkan barang bukti berupa narkoba.

Teddy Minahasa memerintah AKBP Dody untuk menyisihkan seperempat barang bukti.

"Intinya adalah dari penjelasan klien saya. Ini Pak TM memerintahkan memang untuk menyisihkan seperempat (barang bukti narkoba). Dia minta seperempat dari 41,4 kg yang diungkap oleh Polres Bukit Tinggi yang pada saat itu memang Kapolresnya masih pak Dody," ujar Adriel.

Adriel mengatakan, sebenarnya Dody sudah menolah perintah Teddy karena tidak berani.

"TM meminta kepada AKBP Dody untuk menyisihkan sitaan dan tegas saya bilang, pak Dody sudah menolak perintah atasan yang salah, dia bilang, Siap tidak berani jenderal! Itu katanya pak Dody ada dalam chat di WA yang bisa ditanya pada penyidik," kata Adriel.

Namun Teddy tetap memaksa hingga memberikan nomor telepon tersangka Linda.

"Pada akhirnya dia mengirim kontak Linda yang penjelasan klien saya di HP (handphone) Pak Dody dikirim namanya Anita Cepu dari TM ke Pak Dody," tutur Adriel.

Teddy menyuruh Dody untuk menghubungi Linda untuk membawa narkoba dari barang bukti tersebut ke Jakata.

Adriel kemudian menegaskan jika otak dari peredaran narkoba tersebut adalah Teddy,

"Dia meminta menghubungi Linda untuk bawa barangnya ke Jakarta dan otomatis menjual. Jadi otak seluruh rentetan peristiwa ini sampai kejaringannya adalah otaknya TM, ini penjelasan klien saya ya," ucap Adriel.

Dia selanjutnya menjelaskan, pada akhirnya Dody melaksanakan perintah Teddy.

Dody akhirnya tidak berani menolak karena Teddy adalah atasannya.

Dia menjalankan perintah tersebut atas dasar loyal meskipun tidak ada niat.

"Memang desakan penuh desakan, tekanan penuh tekanan dan akhirnya dia menjalani dengan keadaan tekanan, walaupun dalam hatinya menolak. Dia bilang gini, gue ini Kapolres Bukit Tinggi. Dia Kapolda Sumbar, jelas-jelas dia pimpinan tertinggi. Saya coba menolak, berkali-kali saya bilang gak berani jenderal namun pihak TM tetap mendesak dan akhirnya dia terima menjalankan perintahnya agar loyal, walaupun dia tidak punya niat," kata Adriel.

Source :Tribunnews.com

Editor : Video

Baca Lainnya

Latest