Follow Us

Komnas HAM Sebut Gas Air Mata Penyebab Tragedi Kanjuruhan, Peran PSSI dan LIB akan Didalami

Hery Prasetyo - Senin, 10 Oktober 2022 | 18:22

GRIDVIDEO - Dari temuannya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait Tragedi Kanjuruhan menyatakan, sebenarnya massa terkendali namun pemicu dan penyebab utama adanya kematian para suporter karena penembakan gas air mata.

Demikian disampaikan Komisioner Komnas HAM Bidang Penyelidikan, Choirul Anam dalam keterangan suara, Senin (10/10/2022).

Selain itu, Komnas HAM juga akan mendalami peran PSSI serta penyelanggara kompetisi sepak bola, PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Menurut Choirul Anam, penembakan gas air mata oleh aparat keamanan menjadi pemicu kericuhan lebih besar.

Ia beberapa kali menegaskan, sebenarnya massa yang turun ke lapangan masih terkendali.

BACA JUGA: Polisi Malang Sujud Masal, Mohon Maaf atas Tragedi Kanjuruhan

"Jadi, eskalasi yang harusnya sudah terkendali kalau kita lihat dengan cermat. Terkendali sebenarnya. Itu terkendali, tapi semakin memanas ketika ada gas air mata. Nah, gas air mata inilah yang penyebab utama adanya kematian bagi sejumlah korban," jelas Choirul Anam.

Tragedi Kanjurhan terjadi seusai Arema FC dikalahkan Persebaya Surabaya 2-3 dalam lanjutan Liga 1, Sabtu (1/10/2022).

Setelah pertandingan, sebagian suporter Aremania turun ke lapangan.

BACA JUGA: 18 Oktober 2022 Jadi Waktu Krusial, Presiden FIFA Bakal Bertandang ke Indonesia

Menurut Choirul Anam, turunnya massa Aremania ke lapangan masih dalam level terkendali.

Namun, setelah aparat keamanan menembakkan gas air mata, kekacauan menjadi semakin besar dan itu menjadi penyabab utama adanya kematian hingga mencapai 131 orang.

Editor : Hery Prasetyo

Baca Lainnya

Latest