"Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," tambahnya.
Setelah ditembakkan gas air mata, terjadi kepanikan massa di pintu keluar Stadion dan tribune.
Nico menyebut hal inilah yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
"Suporter keluar di satu titik, kalau nggak salah di pintu 10 atau 12," ujarnya.
"Di saat proses penumpukan (massa) itu terjadi berdesakan, sesak napas dan kekurangan oksigen."
"Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," tambahnya.
Sejauh ini, total korban 127 orang meninggal dunia akibat peristiwa ini.
Dengan jumlah korban jiwa sebanyak ini, tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) dipastikan jadi tragedi sepak bola paling pilu di Indonesia.
Tragedi Kanjuruhan bahkan jadi tragedi sepak bola terpilu nomor 2 di dunia.
Jumlah korban meninggal dunia dilaporkan mencapai 127 orang, sementara korban luka-luka mencapai 180 orang.